FOTO: Telur Pecah Mulai Diburu Pelanggan di Tengah Kenaikan Harga Telur Ayam Jelang Natal dan Tahun Baru

Badan Pusat Statistik (BPS) buka-bukaan mengungkap penyebab kenaikan harga cabai yang kian mencekik konsumen.

Kenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.

Kenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.

Kenaikan harga gula ini sudah terjadi sekitar satu hingga dua minggu terakhir.

Operasi beras SPHP dengan harga Rp52.000 kemasan lima kilogram ini untuk menekan harga beras yang masih tinggi.

Harga cabai rawit merah di pasar tersebut mengalami lonjakan dari Rp.65.000 per kilogram menjadi Rp.85.000 per kilogram.

Sebanyak 762.790 dari total 2,6 juta tempat duduk yang disediakan KAI sudah terjual.

Komoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.

Di Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.

Dalam sambutan Mas Adi menyampaikan setiap akhir tahun menyambut Natal dan tahun baru ada lonjakan harga atau inflasi.

Beras SPHP Bulog sudah membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan retail modern sejak Agustus lalu.

Panjat pinang menjadi satu di antara perlombaan yang selalu digelar saat Agustusan. Pohon pinang mulai ramai dijual di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.

Sebelumnya pada awal tahun harga per kwintal gabah senilai Rp500 ribu.