Freeport terancam tak bisa ekspor konsentrat awal Februari
Freeport belum menyerahkan dana jaminan kesungguhan pembangunan fasilitas smelter di Gresik, Jawa Timur.
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) sampai saat ini belum menerima jawaban PT Freeport Indonesia terkait penempatan dana jaminan kesungguhan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter di Gresik, Jawa Timur. Alhasil Freeport terancam tidak bisa melakukan ekspor konsentrat pasca 28 Januari 2016.
Dirjen Mineral dan Batubara, Bambang Gatot mengatakan, meskipun besok batas akhir izin ekspor, namun sampai saat ini Freeport belum memberikan respons terkait dua syarat yang telah diajukan pada pekan lalu.
-
Dimana Smelter Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas di Indonesia? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Apa yang akan dihasilkan dari beroperasinya Smelter Freeport di Gresik? Menurut dia, beroperasinya smelter PT Freeport ini akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Dengan hilirasasi ini, negara akan mendapatkan nilai tambah yang besar dari pajak maupun dividen.
-
Siapa yang akan direkrut untuk bekerja di Smelter Freeport di Gresik? Dia menuturkan industri pengolahan tembaga ini nantinya akan merekrut 20 ribu anak-anak muda Indonesia untuk bekerja .
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Kapan Smelter Freeport di Gresik ditargetkan mulai beroperasi? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Kapan Pertamina Shipping berhasil mengurangi emisi? “Kami sudah bisa mengurangi 9 persen emisi yang kami hasilkan di 2022, sebesar 1,9 megaton CO2eq,” ucap Direktur Utama PIS Yoki Firnandi, Sabtu (3/12).
"Iya mau besok, mau kapan, kalau belum ada tanggapan, ya enggak kita kasih," tegas Bambang di Jakarta, Rabu (27/1).
Bambang menegaskan bahwa besaran setoran uang jaminan kesungguhan smelter sebesar USD 530 juta sudah menjadi keharusan. "Kalau mereka (Freeport) nggak mau setor, ya kita nggak perpanjang," tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah meminta Freeport Indonesia menyetor uang jaminan sebesar USD 530 juta. Ini sebagai satu dari dua syarat harus dipenuhi perusahaan tambang itu jika ingin mendapatkan izin perpanjangan ekspor konsentrat.
(mdk/idr)