FWD Life luncurkan asuransi unit linked Bebas Optimal
PT FWD Life Indonesia (FWD Life), perusahaan asuransi jiwa berbasis digital di Indonesia meluncurkan produk terbaru melalui Bebas Optimal.
PT FWD Life Indonesia (FWD Life), perusahaan asuransi jiwa berbasis digital di Indonesia meluncurkan produk terbaru melalui Bebas Optimal. Yakni asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unit-linked) yang memberikan perlindungan jiwa komprehensif dengan investasi optimal jangka panjang. Produk yang ditawarkan melalui jalur distribusi keagenan ini didukung oleh inovasi teknologi digital milik FWD Life.
Chief Product Proposition and Sharia FWD Life Ade Bungsu menyatakan, produk ini diluncurkan untuk memberikan pilihan perlindungan dan investasi bagi masyarakat Indonesia khususnya kelas menengah ke atas yang sadar investasi.
"Sehingga memberikan sinyal bahwa kini adalah masa pertumbuhan yang menjanjikan bagi produk-produk unit-linked," kata Ade di Jakarta, Kamis (20/7).
Peluncuran produk baru ini juga tak lepas dari riset terbaru Boston Consulting Group yang menunjukkan bahwa jumlah kelas menengah Indonesia pada 2020 akan mencapai 141 juta orang atau 53% dari jumlah penduduk.
Produk Bebas Optimal memiliki empat kelebihan utama, yakni nasabah bisa mengalokasikan 100 persen premi dasar ke dalam investasi sejak tahun pertama. Mereka juga bebas dari biaya administrasi bulanan, biaya akuisisi serta biaya pengalihan dana investasi jika dilakukan secara online.
Selanjutnya, FWD Life memberikan perlindungan komprehensif dari berbagai risiko kematian hingga usia 80 tahun dengan sedikit pengecualian. Bahkan, untuk risiko kematian atau cacat tetap total karena kecelakaan di transportasi umum, Uang Pertanggungan akan dibayarkan 200% atau maksimum Rp 2 miliar.
Nasabah juga bebas menentukan jenis dan alokasi investasi, serta bebas memilih masa pembayaran premi (3, 5 atau 10 tahun) dan menambah dana investasi setiap saat.
Mitra strategis FWD Life, PT Schroder Investment Management Indonesia (Schroder Indonesia) dipercaya mengelola investasi Bebas Optimal. Bagi nasabah, ini akan menjadi sebuah kemudahan dan tanpa mengurangi proses diversifikasi pengelolaan risiko nasabah.
Executive Vice President Intermediary Business Schroder Indonesia Bonny Iriawan menambahkan, sejumlah faktor telah mendorong kondisi pasar Indonesia berada dalam tren positif. Di antara faktor tersebut adalah kondisi pasar saham global yang kondusif serta fundamental makro ekonomi Indonesia terutama kenaikan surplus perdagangan, pengurangan defisit neraca berjalan, maupun peningkatan penerimaan fiskal.
"Belum lagi Indonesia yang baru saja meraih investment grade dari S&P dan pemerintah yang gencar membangun infrastruktur," pungkasnya.