Gambarkan potensi Indonesia, bos IMF kutip ucapan Soekarno
Legarde menyebut Indonesia mempunyai potensi besar dalam jumlah penduduk produktif.
Perekonomian dunia hingga saat ini masih saja melemah. Dampaknya dirasakan hampir seluruh negara, termasuk Indonesia. Nilai tukar Rupiah melemah dan perusahaan banyak berencana melakukan PHK pada karyawannya.
Namun demikian, Direktur Operasional IMF, Christine Lagarde percaya Indonesia bisa melalui semua ini. Dia melihat potensi besar yang dimiliki Indonesia.
-
Kenapa IMF didirikan? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Apa tujuan utama dari IMF? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Kapan IMF didirikan? IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga. Dalam suasana pasca-Perang Dunia II yang penuh ketidakstabilan ekonomi dan politik, pada 22 Juli 1944, Konferensi Moneter dan Keuangan Internasional di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, menghasilkan pembentukan Dana Moneter Internasional (IMF).
-
Bagaimana IMF membantu negara yang mengalami kesulitan ekonomi? IMF memberikan pinjaman kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan keuangan. Tetapi sejalan dengan itu, IMF juga memberikan persyaratan dan rekomendasi kebijakan ekonomi yang harus diimplementasikan oleh negara peminjam.
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Kenapa Adira Finance hadir di Jakarta Fair Kemayoran? "Komitmen terhadap Pelanggan Harry Latif, Direktur Portofolio Adira Finance, menjelaskan bahwa kehadiran Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran adalah sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk terus mendekatkan diri dengan pelanggan melalui beragam solusi keuangan yang bersinergi dengan ekosistem. Upaya ini dilakukan agar pelanggan dapat merasakan pengalaman terbaik melalui produk inovatif serta berbagai program menarik."
Sumber Daya Manusia (SDM) usia muda di Indonesia, menurut Lagarde, tersedia dalam jumlah yang besar. Jumlah penduduk usia produktif di Indonesia akan terus meningkat dan menjadi potensi yang tersimpan. Kondisi ini berbeda dengan negara lain di kawasan ASEAN yang justru mengalami penurunan.
Pada 2030 mendatang, 70 persen dari total penduduk Indonesia atau sekitar 180 juta jiwa adalah usia produktif.
"Pada tahun 1930 Sukarno mengatakan 'Beri aku 1000 orang, aku akan pindahkan gunung. Tapi beri aku satu pemuda dan akan ku guncang dunia'. Ini potensi besar," kata Lagarde di MM UI, Salemba, Jakarta, Selasa (1/9).
Terkait potensi SDM usia produktif yang tinggi, Lagarde menilai Indonesia memiliki peluang yang unik dibanding negara-negara lain.
Ada tiga langkah penting yang menurut Lagarde perlu dilakukan Indonesia untuk merealisasikan potensi tersebut.
Langkah yang pertama adalah pembangunan infrastruktur modern dan efisiensi, terutama listrik dan transportasi. Menurut Lagarde, kurangnya infrastruktur yang memadai membuat sektor lain tidak efisien.
Bos IMF ini mencontohkan biaya logistik yang diestimasi mencapai 24 persen dari PDB. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia dengan biaya logistik sebesar 13 persen. Akses listrik bagi masyarakat Indonesia pun, menurut Lagarde belum menyeluruh, baru sekitar 80 persen dibandingkan dengan Malaysia yang sudah 100 persen.
Meski demikian, Lagarde mengapresiasi pemerintah Indonesia yang sudah menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama.
Langkah kedua yang perlu diperbaiki pemerintah adalah iklim investasi. Lagarde menilai, pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif. Lagarde pun mencontohkan Jepang, China dan Korea sebagai negara yang mampu bersaing dalam hal produksi barang dan jasa.
Kebijakan perdagangan internasional yang mendukung proses integrasi ekonomi menjadi langkah ketiga yang disarankan Lagarde. Wanita pertama yang menduduki posisi kunci di IMF ini menilai, potensi besar Indonesia bukan hanya pasar domestik, tetapi tetapi juga pasar global dengan 1,5 miliar konsumen.
Lagarde pun mengingatkan Indonesia untuk segera bersiap menghadapi MEA akhir tahun ini.
(mdk/idr)