Gandeng BMW hingga Toyota, BRI Siapkan Rp 150 M untuk Kredit Mobil Listrik
Dia menjelaskan, bentuk kredit mobil listrik akan berbeda dengan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) lainnya.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyiapkan pembiayaan kredit kendaraan bermotor atau KKB rendah emisi karbon (low cabon emission vehicle/LCEV) sebanyak Rp 100 miliar.
"Kemarin kita sudah siapkan alokasi kredit kendaraan bermotor listrik Rp 100 miliar untuk tahap awal," kata Direktur Konsumer BRI, Handayani saat ditemui di Plaza Senayan, Jakarta, Minggu (18/8).
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
-
Dimana Wuling merakit mobil listrik di Indonesia? Indonesia sudah memasuki era mobil listrik sejak merek otomotif Wuling dan Hyundai memutuskan merakit model BEV di pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat, pada 2021/2022.
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
Jika permintaan pada tahap awal banyak, dia menyebutkan angka tersebut dapat bertambah hingga Rp 150 miliar. "Tapi kalau ada pemrintaan banyak, makin kita tingkatkan," ujarnya.
Dia menjelaskan, bentuk kredit mobil listrik akan berbeda dengan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) lainnya.
"Ini kan agak beda ya soal listrik, CC-nya agak beda dengan reguler, jadi khususlah, enggak seperti CC yang biasa dan juga dipaket kita yang reguler bermotor itu kita sediakan chargernya, biar enggak bingung," ujarnya.
Dalam program ini, bank pelat merah tersebut menggandeng Mercedes-Benz, BMW, Nissan, Toyota, Mitsubishis, serta agen pemegang merek (APM) lain yang siap menjual kendaraan rendah emisi karbon. "Kemarin kita gandengnya BMW, Mercedes, Toyota dan Mitsubishi," ujarnya.
"Tapi memang saat ini yang sudah ready stock itu BMW karena memang Honda dan Toyota sedang on proses kesediaan mobilnya. Mitsubishi juga sudah siap. Kita kapan saja siap," dia menambahkan.
Dia menegaskan akan berhati-hati dalam menggandeng APM dalam program tersebut. Terlebih mobil listrik merupakan hal yang baru. "Kita lihat nama dan kualitas yang teruji baik. Ini kan sesuatu yang baru, jadi kita pilih brand yang after salesnya baik," tutupnya.
(mdk/idr)