Harga BBM Berpotensi Turun dalam Waktu Dekat
Berakhirnya perang Rusia dengan Ukraina berpotensi mengurangi krisis energi di Eropa. Harga minyak mentah juga diperkirakan bisa turun. Sehingga, pada akhirnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia juga bisa turun.
Presiden Rusia Vladimir Putin memberi sinyal bahwa negaranya ingin mengakhiri perang di Ukraina. Putin mengaku siap duduk bersama untuk untuk mencapai solusi diplomatik.
"Tujuan kami bukan untuk memperpanjang konflik militer, tapi sebaliknya, kami ingin perang ini berakhir. Kami akan berupaya untuk mengakhiri. Lebih cepat lebih baik, tentu saja," kata Putin seperti dilansir laman Al Arabiya.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
-
Mengapa Pertamina menyesuaikan harga BBM? Pertamina menyesuaikan harga BBM untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
-
Kapan harga BBM di seluruh dunia mencapai $5,13 per galon? Pada tanggal 11 Maret 2024, harga rata-rata bahan bakar per galon (3,7 liter) di seluruh dunia mencapai $5,13 atau sekitar Rp81.000.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Bagaimana Pertamina memastikan harga BBM tetap kompetitif? “Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso. Fadjar menambahkan di tengah fluktuasi harga minyak dunia, Pertamina terus berupaya menjaga kinerja rantai pasoknya, termasuk fleksibilitas memperoleh minyak mentah (crude oil) sehingga harga produk BBM bisa tetap kompetitif.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga jual BBM non subsidi? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
Berakhirnya perang Rusia dengan Ukraina berpotensi mengurangi krisis energi di Eropa. Harga minyak mentah juga diperkirakan bisa turun. Sehingga, pada akhirnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia juga bisa turun.
"Setidaknya harga BBM bisa turun dalam waktu dekat," Ekonom Celios, Bhima Yudhistira saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (27/12).
Bhima menyebut, turunnya harga minyak dunia seharusnya bisa disikapi pemerintah dengan menurunkan harga BBM bersubsidi. Apalagi pada tahun 2015 harga BBM pernah turun saat harga minyak mentah juga turun.
"Harga bbm subsidi pernah turun per Januari 2015 dari Rp 8500 per liter 7600 per liter untuk jenis Premium. Jadi harga bbm idealnya disesuaikan pada saat harga minyak mentah turun," tutur Bhima.
Dampak Positif Penurunan Harga BBM
Penurunan harga BBM bersubsidi akan banyak memberikan dampak positif. Harga pangan yang sebelumnya naik bisa sedikit terkendali. Daya beli masyarakat pun bisa relatif terjaga. Mengingat dunia tetap masih dihantui resesi global sekalipun perang berakhir.
"Redanya konflik tidak langsung membuat skenario resesi global berkurang tahun depan," ungkapnya.
Di sisi lain penurunan harga BBM subsidi tahun depan juga memberikan dampak positif. Apalagi tahun 2023 merupakan tahun politik. Sehingga menjadi kesempatan yang baik bagi pemerintah untuk menurunkan tekanan inflasi sekaligus penyerapan belanja pemerintah.
"Khususnya jelang tahun politik biasanya inflasi ditekan melalui kenaikan alokasi belanja subsidi bbm yang bersifat populis," pungkasnya.
(mdk/idr)