Harga Emas Meroket, Merdeka Copper Gold Catat Laba USD 35,42 Juta di Semester I-2020
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatat laba bersih USD 35,42 Juta pada Semester I-2020. Sementara itu, pendapatan perusahaan mencapai USD 199 juta, naik 3,7 Persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar USD 192 Juta.
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatat laba bersih USD 35,42 Juta pada Semester I-2020. Sementara itu, pendapatan perusahaan mencapai USD 199 juta, naik 3,7 Persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar USD 192 Juta.
"Naiknya harga emas sejak saat ini yang mendekati USD 2.000 per troy ounces turut memberikan kontribusi positif pada kinerja perseroan. Strategi pengembangan proyek dan optimalisasi bisnis Merdeka yang positif," kata Presiden Direktur Copper Merdeka Gold, Tri Boewono dalam Paparan Publik (Public Expose) tahunan 2020, di Jakarta, Selasa (15/9).
-
Bagaimana cara mengetahui fluktuasi harga emas? Harga Emas memang tergolong fluktuatif, atau dapat berubah-ubah dari waktu ke waktu. Perubahannya pun tidak selalu meningkat, ada kalanya menurun pada hari berikutnya.
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Mengapa harga emas Antam naik? Harga emas dunia melonjak setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan memicu harapan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga paling cepat pada bulan September.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kapan harga emas mengalami kenaikan yang signifikan? Menurut data yang dikeluarkan NASDAQ di New York, Amerika Serikat, selama periode tersebut, harga emas naik dari 35 dolar per saham menjadi 850 dolar per saham .
-
Bagaimana harga emas Antam ditentukan? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi. Sehingga harga jual logam mulia Antam berat 1 gram dibanderol Rp1.383.000.
Dia mencatat, total keuntungan serta laba ini dibarengi dengan produksi emas Merdeka semester I-2020 pada 2020, yaitu 108.823 Ons serta tembaga sebanyak 2.926 ton. Dia menegaskan, perusahaan akan tetap beroperasi dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Aktivitas Merdeka di industri tambang harus terus bergerak, tentunya dengan memperkuat standar kesehatan, keamanan, sehingga mendorong aktivitas ekonomi dan mendorong posisi Merdeka sebagai perusahaan nasional penyedia emas dan tembaga. Hal ini bisa kita lihat dari kinerja Semester I-2020," imbuhnya.
Hingga saat ini, Merdeka mengoperasikan dua aset tambang emas, yakni tambang emas Tujuh Bukit di bawah PT Bumi Suksesindo, dan tambang Tembaga Wetar di bawah PT Batutua Tembaga Raya dan PT Batutua Kharisma Permai. Di samping itu, Merdeka Copper Gold juga bertindak selaku penyedia jasa pertambangan melalui PT Merdeka Mining Service (MMS).
"Sementara itu, Merdeka juga tengah mengembangkan 3 proyek, yakni Proyek Tembaga Tujuh Bukit di Banyuwangi, Proyek Emas Pani (joint venture antara Merdeka dan J Resources), dan yang ketiga adalah Proyek Acid Iron Ment (AIM) di pulau Wetar dan Monokwari yang merupakan joint venture antara Merdeka dan Tsingshan Group," paparnya.
Tembaga Tujuh Bukit memiliki potensi produksi tembaga sebesar 70.000 ton dan 200.000-300.000 ons emas per tahun. Diikuti dengan proyek Emas Pani yang berpotensi memproduksi emas lebih dari 250.000 ons per tahun, lalu yang terakhir adalah proyek AIM yang punya potensi sumbang pendapatan lebih dari USD 200 juta per tahun.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Merdeka Copper Gold Adi Adriansyah menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara dengan deposit emas dan tembaga yang besar. Sebab, secara geologis Indonesia memiliki sumber mineral yang kaya serta menjadi pemain penting dalam industri pertambangan global. Ini menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk mengembangkan pengoperasian tambang.
"Harga emas telah meningkat secara signifikan dalam jangka panjang karena adanya ketidakpastian secara geopolitik. Selain itu, banyak analis yang memperkirakan kalau tren ini akan terus berlanjut karena adanya banyak faktor, seperti pelonggaran kuantitatif, yang dilakukan pemerintah secara global pada April 2020." kata Adi.
Sedangkan tembaga memiliki harga yang kinerjanya naik, bahkan sampai 9,1 persen pada 2020. "Analis melihat ini kecenderungan peningkatan harga jangka panjang pada tembaga karena tembaga sendiri sangat dibutuhkan di sektor industri, contohnya industri penghasil mobil listrik," tutup Adi.
Reporter Magang: Theniarti Ailin
(mdk/azz)