Harga Pangan Diklaim Stabil Sepanjang Ramadan dan Lebaran, Ini Indikator Pemicunya
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi Soebhan menyebut, tidak mudah bagi pemerintah di beberapa negara dengan mayoritas penduduk muslim seperti Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat untuk menahan lonjakan harga kebutuhan pokok.
Sejumlah harga kebutuhan bahan pokok (bapok) relatif terkendali sepanjang Ramadan dan Idulfitri 2022. Pemerintah dinilai berhasil mengendalikan harga pangan.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi Soebhan menyebut, tidak mudah bagi pemerintah di beberapa negara dengan mayoritas penduduk muslim seperti Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat untuk menahan lonjakan harga kebutuhan pokok.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan promo Lazada Ramadan Sale berakhir? Makanya, jangan sampai melewatkannya, karena penawaran menarik ini hanya akan berlangsung sampai akhir bulan ini saja!
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Kapan puncak kampanye Shopee Big Ramadan Sale? Dan untuk menemani pengguna mencapai kesehatan holistik dengan raga segar dan jiwa tenang, Shopee Big Ramadan Sale pun menghadirkan puncak kampanye di 25 Maret 2024.
-
Apa yang terjadi dengan harga kambing kurban di Bandung menjelang Iduladha? Untuk harga sendiri, terjadi kenaikan di wilayah Kabupaten Bandung, berkisar Rp300-Rp500 ribu per ekornya. Kini seekor kambing dijual mulai dari Rp2.500.000 sampai Rp6.500.000.
"Karena terjadi pergeseran pola konsumsi yang cenderung meningkat ketika umat muslim sedang berpuasa. Semakin banyak yang berpuasa, maka semakin banyak permintaan kebutuhan pokok dan kuliner, maka semakin tinggi harga komoditas tersebut," ujarnya dikutip di Jakarta, Senin (9/5).
Dia menyebut hukum ekonomi permintaan dan penawaran barang kebutuhan pokok dan kuliner relatif memiliki kemiripan di berbagai negara. Maka peran negara, lanjutnya, adalah mendorong peningkatan ketersediaan komoditas tersebut dari waktu ke waktu, karena cenderung memiliki pola berulang yang teratur.
"Keberhasilannya sangat ditentukan oleh pola prilaku dalam berpuasa, faktor cuaca, faktor distribusi barang, dan kapasitas kementerian terkait dalam mengantisipasi pola konsumsi yang berkaitan dengan momen besar keagamaan di suatu negara," jelasnya.
Catatan Khusus
Di sisi lain, Syafuan memberi catatan khusus ketersediaan dan harga minyak goreng, daging, bahan bakar perlu mendapat perhatian khusus agar tidak berulang stagnan atau kian memburuk di tahun mendatang. Dinamika krisis dunia dinilainya harus diantisipasi.
"Kabar baiknya adalah walaupun dunia sedang dilanda pandemi menuju endemi, negara dan masyarakat Indonesia relatif mampu bertahan dan melakukan adaptasi terhadap fluktuasi perekonomian domestik di tengah pengaruh perang Rusia -Ukraina. Semoga badai cepat berlalu, di balik awan gelap pada waktunya akan bergeser dan alam semesta kembali seimbang," tuturnya.
Soal stabilitas harga, Mendag Muhammad Lutfi sebelumnya juga menegaskan, pihaknya berupaya keras menstabilkan harga bapok dan pasokannya.Harga bahan pokok, berdasar pantauan Kemendag, per 5 Mei 2022, mengalami penurunan tipis dibanding sehari sebelumnya.
Misalnya, harga daging sapi paha belakang yang turun 0,77 persen menjadi Rp142.600/kg; dan daging ayam ras turun 0,98 persen menjadi Rp40.400/kg.
Sedangkan cabai merah besar turun 4,24 persen menjadi Rp40.400/kg; cabai merah keriting turun 5,47 persen menjadi Rp46.700/kg. Sementara bawang merah juga turun 1,83 persen menjadi Rp37.500/kg; serta bawang putih honan turun 0,98 persen menjadi Rp30.400/kg.
(mdk/idr)