Hingga April 2020, 26 Perusahaan Sudah Melantai di Bursa Saham
Pasar modal Indonesia mencatat masih ada hal yang bertumbuh positif di tengah pandemi Virus Corona. Salah satunya adalah tetap tingginya minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pasar modal Indonesia mencatat masih ada hal yang bertumbuh positif di tengah pandemi Virus Corona. Salah satunya adalah tetap tingginya minat perusahaan untuk masuk ke pasar modal dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Sampai dengan 23 April 2020, telah tercatat 26 perusahaan baru di BEI dan ikut berkontribusi dalam memajukan industri pasar modal Indonesia," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono di Jakarta, Jumat (24/4).
-
Bagaimana BRI dan BEI berharap nasabah korporasi mereka bisa memanfaatkan keuntungan dari IPO? Dengan menjadi perusahaan terdaftar, perusahaan memiliki akses langsung ke pasar modal untuk mendapatkan pendanaan tambahan di masa depan melalui penerbitan saham atau obligasi. Hal ini memberikan fleksibilitas dalam manajemen keuangan perusahaan dan memperluas sumber pendanaan yang tersedia
-
Mengapa BRI dan BEI berkolaborasi untuk mendorong nasabah korporasi BRI melakukan IPO? Perusahaan-perusahaan berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya melalui pendanaan dari pasar modal.
-
Apa tujuan dari kolaborasi BRI dan BEI dalam menyelenggarakan seminar tentang IPO? Kegiatan tersebut bertujuan mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam hal ini nasabah korporasi BRI untuk dapat berkembang melalui pendanaan di pasar modal dengan melakukan IPO dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
-
Kapan BNI pertama kali melakukan IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Kapan seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO diselenggarakan? Dalam menyambut peluang tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkolaborasi dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan seminar terbuka yang mengambil tema 'Optimum Financing Synergy with Initial Public Offering (IPO)' pada 6 Juli 2023 di Main Hall Bursa Efek Indonesia.
-
Siapa saja yang hadir dalam seminar kolaborasi BRI dan BEI tentang IPO? Kegiatan seminar yang dihadiri mulai dari C-Level Officers, Directors hingga Senior Executive yang merupakan nasabah korporasi BRI ini memiliki potensi untuk mengembangkan bisnisnya melalui pasar modal.
Sebesar 65 persen Perusahaan Tercatat pada tahun 2020 tersebut menunjukkan tren kenaikan harga saham sejak awal saham-sahamnya mulai dicatatkan di BEI. Tidak hanya itu, sampai dengan 23 April 2020, sudah terdapat 18 (delapan belas) perusahaan yang masuk ke dalam pipeline pencatatan efek saham baru.
Selama masa pandemi Covid-19, telah dilakukan penyesuaian kegiatan dan layanan yang semula dilaksanakan secara tatap muka menjadi layanan daring atau online, misalnya kegiatan edukasi dan literasi kepada calon investor, sosialisasi kepada stakeholders di pasar modal, serta layanan kelas IPO online turut diselenggarakan sebagai salah satu alternatif kelancaran proses Initial Public Offering (IPO).
"Kendati penyelenggaraan kegiatan edukasi pasar modal secara tatap muka langsung untuk sementara ditiadakan demi menjaga physical distancing," jelas Yulianto.
Sampai dengan akhir Maret 2020, Bursa masih mencatatkan pertumbuhan investor sebesar 8 persen dari tahun 2019 lalu, menjadi 2,68 juta investor, mencakup investor saham, reksa dana, dan obligasi. Untuk investor saham, jumlahnya mencapai 43 persen dari total investor tersebut dan meningkat 5 persen dari tahun lalu.
"Hal ini menunjukkan tingginya minat calon investor dalam memanfaatkan momentum untuk berinvestasi di Pasar Modal Indonesia," jelasnya.
Untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19, seluruh pihak stakeholders pasar modal Indonesia turut berperan aktif dengan mengimplementasikan serangkaian kebijakan yang mengacu pada Peraturan Pemerintah terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yaitu dengan melakukan penyesuaian operasional kantor.
BEI bersama Self-Regulatory Organization (SRO) berinisiasi mengajak Perusahaan Tercatat, Asosiasi di pasar modal, Anggota Bursa, Manajer Investasi, serta seluruh pelaku pasar modal melakukan penggalangan dana melalui Pasar Modal Peduli Indonesia untuk memberikan dukungan kepada tenaga medis dan masyarakat yang terdampak Covid-19.
"Diharapkan seluruh usaha yang dilakukan dapat memberikan dampak positif bagi kelangsungan operasional kegiatan di pasar modal secara khusus, serta bagi masyarakat terdampak pada umumnya," tandas Yulianto.
(mdk/azz)