Hingga Juli 2018, penyaluran pinjaman lewat industri fintech capai Rp 9,2 triliun
Hingga Juli 2018, jumlah lender mencapai 135.000 dan jumlah borrower mencapai 1,4 juta, meski demikian risiko kredit bermasalah masih rendah, yakni Non Performing Loan (NPL) hingga Maret 2018 masih berada pada level 0,5 persen.
Masyarakat Indonesia semakin percaya meminjam uang dengan layanan financial technology (fintech) khususnya Peer to Peer (P2P) landing cash loan. Salah satu penyebabnya, akses peminjaman dana lebih mudah dibandingkan layanan lain seperti bank. Para pelaku Fintech pun gencar melakukan literasi kepada masyarakat demi meningkatkan inklusi keuangan.
Dari data Asosiasi Financial Technology (Aftech), penyaluran pinjaman terus tumbuh pesat. Hingga Juli 2018, jumlah pinjaman mencapai Rp 9,2 triliun. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan selama tahun 2017 yang hanya Rp 2,5 triliun.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa yang ditawarkan Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran? Dalam rangka tema HUT tahun ini, yaitu Jakarta sebagai Kota Global Dengan Berjuta Pesona, Adira Finance hadirkan Kampung Adira di Jakarta Fair dengan tujuan menyediakan solusi finansial yang unik dan mempesona bagi para pengunjung melalui sinergi dengan ekosistem.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Kenapa Adira Finance hadir di Jakarta Fair Kemayoran? "Komitmen terhadap Pelanggan Harry Latif, Direktur Portofolio Adira Finance, menjelaskan bahwa kehadiran Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran adalah sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk terus mendekatkan diri dengan pelanggan melalui beragam solusi keuangan yang bersinergi dengan ekosistem. Upaya ini dilakukan agar pelanggan dapat merasakan pengalaman terbaik melalui produk inovatif serta berbagai program menarik."
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Kapan Bank Jago mulai berinovasi dan menghadirkan aplikasi keuangan? Berdiri Sebagai Bank Artos pada 1992 Akar dari bank digital yang satu ini adalah PT Bank Artos Indonesia yang berdiri pada 1992 di Bandung.
Ketua Bidang Pinjaman Cash Loan Asosiasi Financial Technology (Aftech), Sunu Widyatmoko mengatakan, jumlah nasabah peminjam juga meningkat drastis. Hingga Juli 2018, jumlah lender mencapai 135.000 dan jumlah borrower mencapai 1,4 juta, meski demikian risiko kredit bermasalah masih rendah, yakni Non Performing Loan (NPL) hingga Maret 2018 masih berada pada level 0,5 persen.
"Masyarakat semakin percaya meminjam uang melalui fintech, sebagai gambaran, peminjam di Pulau Jawa tumbuh 422 persen, sedangkan di luar Jawa 759 persen," katanya di Jakarta, Rabu (3/10).
Menurut Sunu, meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada layanan tersebut karena masyarakat sudah mulai paham tentang keamanan meminjam uang di fintech. Keunggulan di fintech adalah masyarakat lebih mudah mendapatkan pinjaman dibandingkan menggunakan layanan seperti bank.
Sebagai upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat, dalam momen bulan inklusi keuangan OJK tahun ini, dia juga berharap agar stakeholder memberantas fintech-fintech ilegal. Dia berharap pemerintah dapat memberikan akses kepada fintech.
"Harapan yang paling penting tentu saja, kita berantas pelaku fintech ilegal yang merusak tatanan pondasi industri fintech yang sedang dibangun bersama. Kita berharap fintech diberikan akses ke data dukcapil untuk melakukan verifikasi terhadap kebenaran informasi e-KTP dari calon peminjam. Selain itu akses ke BI checking juga diperlukan untuk mengembangkan fintech industri," jelasnya.
Perusahaan fintech P2P Lending Cash Loan sendiri terus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat. Seperti yang dilakukan salah satu perusahaan yaitu UangTeman dengan menggelar acara roadshow yang digelar secara serentak di 11 kota di Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambut momen Bulan Inklusi Keuangan 2018 yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"UangTeman selalu berkomitmen dalam mendukung pemerintah untuk meningkatkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia," ujar CEO dan Founder UangTeman, Aidil Zulkifli.
Pemerintah sendiri menargetkan inklusi keuangan sebesar 75 persen di tahun 2019 dan difokuskan kepada masyarakat berpendapatan rendah, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat lintas kelompok (sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif/SNKI). Sampai akhir 2017, inklusi keuangan mencapai 63 persen dari jumlah populasi, atau masih selisih 12 persen hingga 2019.
"Fintech P2P lending cash loan memang menyasar masyarakat berpendapatan rendah, pelaku usaha mikro. Kami ingin masyarakat juga bisa lebih memahami seputar fintech dan layanan yang bisa dimanfaatkan demi memberikan akses keuangan yang lebih terjangkau, serta cepat, aman dan terpercaya,: kata Aidil.
UangTeman, sebagai platform pinjaman online mikro jangka pendek pertama di Indonesia, pun menggelar roadshow di 11 kota, yakni Palembang, Lampung, Jambi, Depok, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Bali, dan Makassar. Roadshow itu digelar sejak 24 September hingga 16 November 2018.
National Sales Manager UangTeman, Annisa Armaelis mengatakan adapun roadshow bertajuk ‘Untung Kilat Berlipat UangTeman’ ini dilaksanakan di pusat-pusat perbelanjaan yang kerap menjadi pusat aktivitas masyarakat.
"Roadshow ini memang sengaja dilaksanakan di mal atau pusat perbelanjaan supaya masyarakat bisa merasa lebih dekat dengan layanan teknologi keuangan ini. Kami berupaya memberikan informasi dalam situasi yang lebih santai agar masyarakat juga lebih nyaman dan tenang saat menerima informasi," kata Annisa.
Kegiatan sosialisasi itu sendiri dilaksanakan tiap pekan kedua dan ketiga hingga November 2018 mendatang. UangTeman memberikan edukasi itu melalui booth yang berada Palembang Square, Kota Palembang, Simpur Center (Lampung), ITC Depok (Depok), BEC (Bandung), Hartono Mall (Yogyakarta), Paragon Mall (Semarang), Surabaya Town Square (Surabaya), Malang Town Square (Malang), Plaza Renon (Bali), dan Mal Panakkukang (Makassar).
Selain edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, UangTeman juga membagikan hadiah berupa voucher belanja hingga puluhan juta rupiah dan pernak-pernik lainnya. Hadiah itu diberikan kepada peserta yang beruntung dengan syarat mengunggah aktivitas edukasi mereka di booth UangTeman ke media sosial. Selain itu, UangTeman juga memberikan kejutan kepada masyarakat pada akhir periode pelaksanaan roadshow.
"Itu sebagai apresiasi kami juga kepada masyarakat yang ikut mensosialisasikan layanan fintech sehingga turut berpartisipasi dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia."
Baca juga:
Pemerintah dorong UMKM manfaatkan fintech untuk pinjaman modal usaha
Baru dirilis, RemitPro targetkan pengiriman uang Rp 1,5 triliun di tahun 2018
Pemerintah janji bantu industri fintech berkembang di Tanah Air
Industri fintech bisa jadi solusi efektif bantu usaha mikro di Tanah Air
YLKI desak OJK blokir perusahaan fintech yang teror konsumen
Fintech Propertree tawarkan investasi ritel terjangkau dan menguntungkan