Hingga Oktober, Fintech Asetku Salurkan Pinjaman Rp 850 Miliar
Perkembangan penyaluran dana tersebut menunjukkan sudah semakin banyak masyarakat yang mengenal hingga melakukan transaksi pendanaan di fintech P2P lending khususnya Asetku. Di akhir Q4, Asetku menargetkan bisa menyalurkan total akumulasi dana sebesar Rp 5 trilliun.
Perusahaan financial technology (fintech) Peer to Peer Lending (P2P), Asetku tercatat telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 4,2 triliun dalam 2 tahun. Direktur Asetku, Andrisyah Tauladan mengatakan, penyaluran dana kepada lebih dari 2 juta peminjam yang telah terseleksi melalui kerja sama dengan marketplace seperti Akulaku dan Bukalapak.
"Kami melihat perkembangan penyaluran dana tiap bulan dari pemberi pinjaman Asetku kepada peminjam cukup memuaskan. Akhir tahun 2018, dana yang tersalurkan di bulan Desember sekitar Rp 65 milliar, pada April 2019 sekitar Rp 185 milliar, Agustus 2019 sekitar Rp 700 milliar hingga Oktober 2019 mencapai Rp 850 milliar," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (8/11).
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Apa yang ditawarkan Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran? Dalam rangka tema HUT tahun ini, yaitu Jakarta sebagai Kota Global Dengan Berjuta Pesona, Adira Finance hadirkan Kampung Adira di Jakarta Fair dengan tujuan menyediakan solusi finansial yang unik dan mempesona bagi para pengunjung melalui sinergi dengan ekosistem.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Kenapa Adira Finance hadir di Jakarta Fair Kemayoran? "Komitmen terhadap Pelanggan Harry Latif, Direktur Portofolio Adira Finance, menjelaskan bahwa kehadiran Adira Finance di Jakarta Fair Kemayoran adalah sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk terus mendekatkan diri dengan pelanggan melalui beragam solusi keuangan yang bersinergi dengan ekosistem. Upaya ini dilakukan agar pelanggan dapat merasakan pengalaman terbaik melalui produk inovatif serta berbagai program menarik."
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Kapan Bank Jago mulai berinovasi dan menghadirkan aplikasi keuangan? Berdiri Sebagai Bank Artos pada 1992 Akar dari bank digital yang satu ini adalah PT Bank Artos Indonesia yang berdiri pada 1992 di Bandung.
Perkembangan penyaluran dana tersebut menunjukkan sudah semakin banyak masyarakat yang mengenal hingga melakukan transaksi pendanaan di fintech P2P lending khususnya Asetku. Di akhir Q4, Asetku menargetkan bisa menyalurkan total akumulasi dana sebesar Rp 5 trilliun dan optimis dapat mencapai lebih jika melihat total pendanaan hingga bulan ini.
"Kerja sama dengan marketplace menjadi pintu kami untuk menyeleksi kualitas peminjam yang membutuhkan dana tunai untuk berbagai kebutuhan. Karena minat pemberi pinjaman kami cukup tinggi, kami sangat terbuka menjalin kerjasama untuk mendapatkan rekomendasi calon peminjam," kata dia.
Tak puas dengan capaian tersebut, Asetku kini gencar melakukan inovasi guna memberikan jasa dan pelayanan terbaik kepada pengguna aplikasi. Aplikasi yang menghubungkan antara pemberi pinjaman (lender) dengan peminjam (borrower) berkualitas dari marketplace kini menyediakan produk pendanaan dengan jangka waktu yang lebih lama.
Andrisyah mengatakan dengan adanya beragam pilihan, pengguna dapat memilih produk pendanaan yang paling sesuai dan cocok dengan kebutuhannya masing-masing. Tiap produk tentunya memiliki dana awal, return rate, dan jangka waktu pendanaan yang berbeda yang dapat pengguna sesuaikan.
"Jangka waktu pendanaan yang kami punya sebelumnya singkat-singkat, namun kami melihat adanya kebutuhan maupun permintaan masyarakat, kini kami menyediakan produk dengan tenor yang lebih lama yaitu 2 bulan dan 3 bulan," kata dia.
Pendanaan Jangka Panjang
Pendanaan dengan jangka waktu lebih lama, tentu memberikan keuntungan yang lebih besar kepada pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman yang ingin mengembangkan dana menganggur dengan cara meminjamkan kepada peminjam yang telah terseleksi akan mendapatkan return rate pada pendanaan berjangka waktu 2 bulan sebesar 20 persen p.a dan 21 persen p.a untuk pendanaan berjangka waktu 3 bulan.
"Return rate bisa lebih tinggi menjadi 22 persen jika pengguna punya kupon tambahan interest 1 persen yang bisa di dapatkan pengguna dengan cara mengajak teman pendanaan di Asetku," ungkap dia.
Bukan hanya memberikan pilihan pendanaan dengan jangka waktu yang bervariatif, Asetku juga berinovasi dalam mengembangkan user experience (UX) dan user interface (UI) pada aplikasi Asetku.
Untuk meningkatkan kepuasan dan memaksimalkan pengalaman pengguna Asetku menambahkan fungsi-fungsi baru untuk mempermudah transaksi pengguna.
Kami meyakini aplikasi Asetku merupakan salah satu aplikasi P2P termudah dan user friendly. Mudah di akses dan tidak membingungkan bahkan untuk pemula. Kemudahan bertransaksi dengan versi terbaru diharapkan dapat meningkatkan jumlah transaksi pendanaan," jelas dia.
Indonesia Fintech Show 2019
Dalam setahun terakhir Asetku aktif mengenalkan industri fintech P2P melalui sosialisasi di berbagai daerah di Indonesia sebagai upaya mewujudkan misi OJK dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan Indonesia.
Komitmen Asetku dalam mewujudkan misi tersebut, dilakukan dengan turut andil di berbagai event salah satunya Indonesia Fintech Show 2019 yang berlangsung selama tiga hari mulai 6-8 November 2019 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.
Dalam acara tersebut, Asetku memberikan promo dan merchandise menarik yang sayang untuk dilewatkan. Acara ini menjadi wadah untuk menggali wawasan seputar Fintech P2P Lending khususnya Asetku. Andrisyah Tauladan, Direktur Asetku menjadi salah satu panelis di Panel Discussion: The Potential of Collaboration Peer-to-Peer Lending with Bank & E-Commerce.
'Kami melihat adanya peluang bisnis jumlah peminjam individu terutama untuk cash loan, karenanya bisnis model kami bekerjasama dengan berbagai marketplace sebagai sumber borrowers. Kolaborasi antara bank & e-commerce dengan fintech P2P lending memang diperlukan untuk perkembangan bisnis," tutupnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)