Holding BUMN Ultra Mikro Bantu PNM Kembangkan Digitalisasi Nasabah
Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi mengatakan, holding BUMN ini akan membantu perusahaannya mengembangkan sistem digital dalam melayani nasabah. Berdasarkan data nasabah hingga Desember 2020, tercatat ada 7,8 juta nasabah.
Pemerintah berencana akan melakukan holding BUMN Ultra Mikro yang melibatkan PT Bank BRI Tbk, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Direktur Utama PT PNM, Arief Mulyadi mengatakan, holding BUMN ini akan membantu perusahaannya mengembangkan sistem digital dalam melayani nasabah. Berdasarkan data nasabah hingga Desember 2020, tercatat ada 7,8 juta nasabah.
-
Siapa yang memimpin PNM saat ini? Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyabet penghargaan Top 100 CEO 2023 dari Infobank Media Group di Four Seasons Hotel Jakarta, Selasa, (5/11/20230).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Apa yang dilakukan PNM untuk nasabahnya? Kegiatan pemberangkatan Ibadah Umroh ini juga diberikan kepada 233 orang terdiri dari karyawan, nasabah, dan keluarga yang telah memberikan banyak kontribusi kepada perusahaan.
-
Bagaimana PNM memberdayakan nasabah? PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
-
Apa yang dilakukan PNM untuk menekan polusi? “Mangrove ini luar biasa manfaatnya, selain dari aspek lingkungan juga memberi manfaat lain bagi manusia. Apalagi saat ini kualitas udara memburuk akibat polusi. Ini jadi ikhtiar kami memberikan multiple effect untuk lingkungan, ekonomi juga kesehatan,” papar Arief.
-
Kapan Tanri Abeng menjabat sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN? Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.
Dari jumlah tersebut hanya ada sekitar 1 juta nasabah yang memiliki telepon genggam. Lebih spesifik, hanya 60 persen nasabah dari jumlah itu yang memiliki smartphone.
"Hanya 1 juta lebih sedikit nasabah yang punya handphone. Nah, yang punya smartphone ini cuma 60 persen dari yang 1 juta lebih dikit itu," kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI DPR-RI, Jakarta, Senin (8/4).
Sehingga, dengan adanya holding dengan Bank BRI dan Pegadaian, Arief menilai, proses digitalisasi kepada nasabah akan menjadi lebih mudah. Skema IT yang dipakai di dua perusahaan tersebut bisa menjadi mengurangi biaya investasi dan mendorong efisiensi.
"Kami tak perlu bangun sendiri infrastruktur IT dan bisa menggunakan apa yang sudah dimiliki BRI," kata dia.
Baru Diakses 42.000 Pegawai
Saat ini proses digitalisasi yang berjalan di PNM baru bisa diakses para agen PNM di daerah. Setidaknya ada 42 ribu pegawai PNM yang bisa mengakses layanan digital.
Sementara transaksi agen dengan nasabah masih berjalan konvensional. Arief menambahkan, per hari ini, 95 persen pembiayaan yang diberikan PNM dibayarkan secara tunai. "Per hari ini sebagian besar, 95 persen, (pinjaman) masih kami bayarkan tunai," kata dia.
Sementara itu 15 sisanya sudah mulai pembayaran cicilan melalui transfer lewat bank. Mereka inilah nasabah PNM yang sudah naik kelas dengan plafon pinjaman di atas Rp 5 juta.
(mdk/idr)