Imbangi China, Jepang bakal permudah utang negara berkembang
China kian agresiv menyalurkan utang setelah menginisiasi kelahiran Asian Infrastructure Investment Bank.
Jepang bakal memangkas dan menyederhanakan proses pengajuan pinjaman untuk negara berkembang. Terobosan ini dilakukan untuk bisa mengimbangi agresivitas China dalam menyalurkan utang.
Seperti dikabarkan situs berita Nikkei, kemarin, pemerintah Jepang tengah mengkaji untuk memangkas jarak waktu antara aplikasi awal utang dengan penawaran proyek dari tiga tahun menjadi setahun. Kemudian dokumen disederhanakan, membolehkan calon pengutang melakukan banyak pekerjaan secara paralel.
-
Di mana Ujung Kulon Janggan berada? Lokasinya berada di Janggan, Poncol, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Apa itu kue jipang? Olahan makanan yang terbuat dari beras yang dipanaskan itu dinamakan kue jipang.
-
Kapan Uje meninggal? Kiprah ustaz gaul ini hanya bertahan hingga usia 40 tahun. Pada 26 April 2013 dini hari, Uje mengalami kecelakaan tunggal di Pondok Indah.
-
Apa itu Jipeng? Mengutip YouTube Budaya Jabar, Humas Kesenian Ciptagelar, Ruhendar Sodong mengatakan bahwa Jipeng merupakan kesenian musik tradisional yang sudah ada sejak tahun 1940-an.Uniknya, alat musik yang digunakan bukanlah tradisional, melainkan modern seperti bass drum, terompet dan biola.
-
Di mana lokasi Pulau Umang yang eksotis ini? Di sebelah barat perairan Provinsi Banten, tepatnya di Kabupaten Pandeglang, Jawa Barat, terdapat sebuah pulau kecil nan eksotis. Namanya Pulau Umang.
Lalu, Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) bakal mempekerjakan banyak tenaga ahli untuk mengevaluasi aplikasi utang.
Kemudian, Jepang juga siap menanggung risiko dengan melonggarkan ketentuan mengenai jaminan dari negara pengutang. ketentuan berlaku saat ini, pihak yang ingin berutang kudu mendapat jaminan sepenuhnya dari pemerintah bersangkutan. Nah, jaminan itu nantinya bisa diturunkan menjadi setengahnya saja.
Selain itu, Jepang juga membuka kemungkinan menyalurkan pinjaman berdenominasi dolar Amerika Serikat. Ini untuk mengurasi potensi debitur dan perusahaan pembiayaan Jepang terpapar risiko nilai tukar. Alasannya, dolar lebih familiar dan mudah digunakan ketimbang yen.
JBIC disebutkan juga telah melakukan pembenahan guna meningkatkan fleksibilitas dalam menyalurkan pembiayaan. Setiap proyek berpotensi mendapatkan pinjaman akan ditempatkan dalam satu daftar untuk dinilai profitabilitasnya.
Utang hanya akan diberikan pada proyek yang menguntungkan. Sebaliknya, proyek dengan aliran kas tak jelas dipastikan bakal sulit mendapatkan utangan.
Usulan pelonggaran itu bakal dimasukkan ke parlemen Jepang tahun depan. Namun, sebelum itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan menyosialisasikannya dalam pertemuan dengan pemimpin Asean dan regional lainnya di Malaysia, 21-22 November mendatang.
(mdk/yud)