IMF Prediksi Ekonomi China dan AS Tumbuh Positif Tahun Ini
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan ekonomi China akan tumbuh 8,1 persen pada 2021, dan 5,6 persen pada 2022. Hal ini diungkapkan dalam laporan terbaru World Economic Outlook (WEO).
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan ekonomi China akan tumbuh 8,1 persen pada 2021, dan 5,6 persen pada 2022. Hal ini diungkapkan dalam laporan terbaru World Economic Outlook (WEO).
Dikutip dari Global Times, IMF menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi China pada 2020 dari sebelumnya 1,9 persen yang dibuat pada Oktober lalu menjadi 2,3 persen. Basis ekonomi yang lebih tinggi itu menyeret perkiraan pertumbuhan ekonomi China turun pada tahun ini dari 8,2 persen menjadi 8,1 persen.
-
Bagaimana IMF membantu negara yang mengalami kesulitan ekonomi? IMF memberikan pinjaman kepada negara-negara anggotanya yang mengalami kesulitan keuangan. Tetapi sejalan dengan itu, IMF juga memberikan persyaratan dan rekomendasi kebijakan ekonomi yang harus diimplementasikan oleh negara peminjam.
-
Apa tujuan utama dari IMF? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
-
Kenapa IMF didirikan? Tujuan utama pendirian IMF adalah untuk mempromosikan stabilitas moneter dan pertumbuhan ekonomi internasional dengan memberikan dukungan keuangan kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan pembayaran internasional.
-
Apa yang dituduhkan oleh Kementerian Keamanan Negara China? Kementerian Keamanan Negara mengatakan beberapa negara telah menargetkan penduduk China karena “motif tersembunyi.”
-
Kapan IMF didirikan? IMF adalah organisasi yang berperan penting dalam kancah perekonomian negara-negara Dunia Ketiga. Dalam suasana pasca-Perang Dunia II yang penuh ketidakstabilan ekonomi dan politik, pada 22 Juli 1944, Konferensi Moneter dan Keuangan Internasional di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, menghasilkan pembentukan Dana Moneter Internasional (IMF).
Kendati demikian, China masih memimpin pertumbuhan di antara negara-negara besar dunia. Negeri Tirai Bambu adalah yang pertama kembali ke tingkat perkiraan pertumbuhan sebelum pandemi pada kuartal IV 2020.
Sementara itu, IMF juga memprediksi pertumbuhan pada 2021 untuk Amerika Serikat (AS) sebesar 5,1 persen, Uni Eropa 4,2 persen, Jepang 3,1 persen, Inggris 4,5 persen, dan 4,3 persen untuk semua negara maju.
IMF mengatakan, aktivitas global akan tetap jauh di bawah proyeksi WEO sebelum Covid-19 pada Januari 2020. Pemulihan ekonomi akan berbeda-beda. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global sebesar 5,5 persen pada 2021 dan 4,2 persen pada 2022.
Menurut IMF, perbedaan yang cukup besar diprediksi antara China dan ekonomi lain khususnya pasar negara berkembang. Langkah-langkah penahanan yang efektif, respons investasi publik yang kuat, dan dukungan likuiditas bank sentral telah memfasilitasi pemulihan China.
Sejalan dengan pemulihan aktivitas global, volume perdagangan global diprediksi tumbuh 8,1 persen pada 2021, sebelum turun menjadi 6,3 persen pada 2022. Perdagangan jasa diprediksi akan pulih lebih lambat daripada volume barang, yang sejalan dengan lemahnya pariwisata lintas batas dan perjalanan bisnis sampai transmisi menurun
IMF menyimpulkan bahwa kerja sama multilateral yang kuat diperlukan untuk mengendalikan pandemi di dunia.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Data BI: Neraca Pembayaran Indonesia Membaik di Semester II-2020
Sektor Pertambangan Topang Ekonomi Kawasan Timur Indonesia Selama Pandemi
Vaksinasi Dimulai, Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan 2021 Bisa 5,5 Persen
BI: Pelonggaran PSBB Berdampak Pada Perbaikan Ekonomi di Semester II-2020
Sri Mulyani Sebut Pandemi Bikin Asumsi Dasar Ekonomi 2020 Meleset dari Target
BI: Ekonomi Daerah di 2020 Lumpuh Akibat Penerapan Kebijakan PSBB