Indef Ungkap Alasan Banyak Ritel Gulung Tikar
PT Hero Supermarket Tbk. (HERO Group) memutuskan untuk menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021. Penutupan gerai Giant ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memfokuskan bisnisnya ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
PT Hero Supermarket Tbk. (HERO Group) memutuskan untuk menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli 2021. Penutupan gerai Giant ini menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memfokuskan bisnisnya ke merek dagang IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant.
Menanggapi hal tersebut, Ekonom Institute for Development of Economics (Indef), Bhima Yudhistira, mengatakan banyak faktor mulai dari pemulihan sektor ritel yang terbilang lambat dan belum merata di seluruh kelompok pengeluaran yang menyebabkan gerai ritel sebagian tutup.
-
Dimana Forum Bisnis Indonesia-RRT digelar? Forum Bisnis Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok resmi digelar di China World Hotel, Beijing, RRT pada Senin (16/10/2023) lalu.
-
Apa yang dirayakan Ririn Ekawati dalam acara peluncuran bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Kapan Ririn Ekawati merayakan bisnis barunya? Bisnis baru ini adalah hadiah terbaik untuk Ririn yang baru saja berulang tahun.
-
Apa yang menjadi fokus utama kerja sama Indonesia dan RRT dalam Forum Bisnis? Tiongkok menjadi sangat penting bagi Indonesia karena menjadi investor terbesar nomor 2 dan mitra dagang nomor 1. Diharapkan kerja sama akan terus ditingkatkan untuk kemajuan kedua negara,"
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Siapa yang memanfaatkan Indibiz di Denpasar? Hingga bulan Oktober 2023, jumlah pelanggan Indibiz di Denpasar sudah mencapai 415 pelanggan.
"Kemudian ada juga perubahan strategi bisnis ke sektor yang prospeknya bagus seperti bisnis kosmetik, perawatan tubuh dan juga kesehatan plus alat olahraga," kata Bhima kepada Liputan6.com, Selasa (25/5).
Selain itu, faktor lainnya ada sebagian kecil konsumen yang berpindah ke toko minimarket yang mudah diakses, sampai faktor biaya operasional yang terlalu mahal berkaitan dengan lokasi usaha. "Saya rasa perubahan strategi ritel memang harus dilakukan dan saat ini momentum yang tepat," imbuhnya.
Tentunya perubahan strategi itu juga harus dibarengi dengan riset pasar yang lebih mendalam terkait segmen bisnis apa yang berkembang selama masa pemulihan ekonomi. Disatu sisi penyesuaian tadi tentunya membawa dampak pada eks pekerja ritel yang tutup.
"Di sini pemerintah perlu hadir menjamin hak hak pekerja di prioritaskan seperti pembayaran pesangon misalnya," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Aprindo Soal Gerai Giant Tutup: Ritel Modern Berada di Titik Terendah
Giant Tutup Akhir Juli 2021, Berubah jadi IKEA dan Hero Supermarket
Perjalanan Panjang Centro Department Store, Dari Tutup Gerai Hingga Dinyatakan Pailit
Pengunjung Mal Diprediksi Menurun Dimulai Sejak Libur Lebaran
Kunjungan Mal Diperkirakan Naik 40 Persen Saat Idulfitri
Citigroup Bakal Tutup Bisnis Ritel di 13 Negara, Termasuk Indonesia