Indonesia Berpotensi Jadi Lokomotif Industri Digital Dunia, Ini Faktor Pemicunya
Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020 menyebutkan 197 juta atau 74 persen dari penduduk Indonesia tersambung ke Internet.
Indonesia berpotensi menjadi lokomotif industri digital global yang didorong oleh besarnya jumlah penduduk serta tinggi pengguna internet di Tanah Air. Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2020 menyebutkan 197 juta atau 74 persen dari penduduk Indonesia tersambung ke Internet.
"Dari jumlah tersebut, sebanyak 95 persen pengguna internet tadi mengaku terhubung internet setiap hari dan 20 persen di antaranya itu terhubungnya lebih dari 8 jam sehari," kata Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Tirta Segara dalam diskusi online Keuangan Digital Kian Canggih: Mengukur Literasi Keuangan dan Infrastruktur Digital di Indonesia, Jakarta, Kamis (7/4).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Dimana OJK menyelenggarakan acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like IT) series #2? OJK bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan Like IT series #2 yang mengusung tema “UMKM Maju, Investasi Bertumbuh” di Aula Garuda Kompleks Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Pontianak, Senin (28/8).
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Tingginya penetrasi internet, kata Tirta sebagai dorongan dari dalam. Sementara itu untuk dorongan dari luar berasal dari pandemi Covid-19. "Covid-19 telah memaksa kita berubah dalam berinteraksi dengan sesama, intensitas pertemuan fisik jadi terbatas, dan digitalisasi menjadi opsi dalam model bisnis baru," jelasnya.
Menurutnya, fenomena tersebut kemudian mendorong lembaga keuangan untuk beradaptasi dalam rangka mempertahankan eksistensinya serta memenuhi kebutuhan konsumen yang lebih efisien dan tatap aman, cepat serta mengedepankan faktor kesehatan atau keselamatan diri di tengah situasi pandemi Covid-19.
Sementara itu, Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian (Persero) Teguh Wahyono mengungkapkan, untuk beradaptasi pihaknya melakukan inovasi dan kolaborasi digital dengan sejumlah fintech P2P lending dan e-commerce untuk produk pembiayaan dan penjualan emas.
"Di era digital, kompetisi sudah tidak relevan lagi jadi fintech yang dulu katanya disrupsi sekarang kami berkolaborasi salah satunya dgn digital lending ini. jadi mereka di depan dan dibelakangnya tetap kita atau mereka punya teknologi, kami kerja sama mengadopsi teknologi itu. ini memang digital inovasi, digital kolaborasi sesuatu yang real yang betul-betul kita laksanakan," paparnya.
Di sisi lain, Group Head Enterprise Planning and Architecture PT XL Axiata Tbk, Ariadi Nugroho merasakan betul bahwa Covid-19 membawa perubahan besar pada behavior masyarakat atau customer.
Dengan adanya Work from Home (WFH) dan home schooling, XL mengalami peningkatan trafik yang sangat signifikan sejak 2018 hingga 2021. Selain itu, revenue XL juga meningkat sebesar 200 persen dari 2020 sampai akhir 2021.
"Kami melihat ke depan yang paling penting adalah menjadi converged operator, jadi kami melihat produk dan jasa kami itu sifatnya harus digital, memiliki customer experience yang baik dan melihat sesuatunya secara utuh," tutur Ariadi.
Kemajuan Digital Ibarat Pedang Bermata Dua
Tirta mengingatkan, pesatnya kemajuan digital ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi kehadirannya sangat bermanfaat, tetapi di sisi lain juga berbahaya bagi masyarakat. Hal ini lantaran masih rendahnya tingkat literasi keuangan maupun tingkat literasi digital di masyarakat.
"Selain itu masih belum meratanya infrastruktur digital di seluruh daerah di indonesia juga menjadi salah satu agenda transformasi digital di Indonesia," jelasnya.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia yang dilakukan OJK pada 2019 mengungkapkan, tingkat literasi keuangan masyarakat indonesia masih rendah hanya sekitar 38 persen atau jauh lebih rendah dibandingkan tingkat inklusi keuangan yang sebesar 76 persen.
"Dengan kata lain masih banyak masyarakat indonesia yang telah menggunakan produk layanan keuangan namun belum memahaminya," katanya.
Selain itu, awareness masyarakat di dunia digital juga masih minim. Hal ini terlihat dari survei Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia yang menyatakan bahwa masih banyak pengguna internet yang mengumbar data pribadinya di dunia maya, sehingga rawan disalahgunakan. Oleh sebab itu, masyarakat perlu meningkatkan pemahamannya tentang digitalisasi, bukan hanya mengetahui manfaatnya yang luar biasa tetapi juga harus paham terhadap risikonya.
(mdk/idr)