Indonesia Dorong Peningkatan Kapasitas Digital Masyarakat Pedesaan
Indonesia berupaya mendorong pengembangan kapasitas digital di masyarakat pedesaan.
Indonesia berupaya mendorong pengembangan kapasitas digital di masyarakat pedesaan. Upaya ini dilakukan dengan mengajukan inisiatif 'Understanding Non-Tariff Measures on Agriculture, Forestry and Fisheries Sectors to Enhance Rural Development and Poverty Alleviation in the Asia-Pacific Region' dan 'Leveraging Digital Technology to Improve the Education Quality in Rural and Remote Areas'.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Tom Lembong yang mewakili Menteri Perdagangan pada Pertemuan Para Menteri Luar Negeri dan Menteri Perdagangan APEC (APEC Ministerials Meeting/AMM) di International Convention Center (ICC), Port Moresby, Papua Nugini, Kamis (15/11).
-
Apa yang disosialisasikan Kemendag? Kementerian Perdagangan berupaya untuk terus mendorong kinerja ekspor dengan memberikan kemudahan dan kepastian hukum. Untuk itu, Kemendag menggelar sosialisasi dua Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terbaru mengenai ekspor pada Selasa, 18 Juli 2023.
-
Apa yang diluncurkan oleh Mendag? "Bentuk inovasi kebijakan di bidang perdagangan Aset Kripto adalah pembentukan ekosistem kelembagaan. Dengan ekosistem yang lengkap, masyarakat akan merasa aman berinvestasi sehingga industri perdagangan Aset Kripto memberikan manfaat bagi perekonomian nasional".
-
Bagaimana Kemendag melakukan sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Apa tujuan utama Kemendag dalam kunjungan ke Mesir? Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan (Atdag) Kairo terus berupaya menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia di Timur Tengah dan Afrika.
-
Apa yang Kemendag lepas untuk ekspor perdana ke Malaysia? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Kenapa Kemendag melakukan sosialisasi? "Kami harap, melalui sosialisasi ini para pelaku usaha terkait dapat memahami dan mengimplementasikan aturan-aturan tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga proses berusaha dapat berjalan dengan baik dan lancar," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Mardyana Listyowati.
"Peningkatan kapasitas sumber daya manusia di kawasan pedesaan dan terpencil menjadi komponen penting dan perlu disadari bersama oleh anggota APEC. Untuk itu, Indonesia mengajukan kedua inisiatif tersebut guna memastikan peningkatan kualitas kehidupan serta kesejahteraan masyarakat pedesaan dan terpencil dalam memanfaatkan kemajuan teknologi digital," jelas Tom.
Selain itu, lanjut Tom, inisiatif itu diajukan karena adanya kesenjangan dan perbedaan keterampilan digital di antara anggota ekonomi APEC.
"Perlu inisiatif dan upaya yang dapat meningkatkan dan mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan masyarakat pedesaan; serta kaum perempuan. Namun, kerja sama fasilitasi perdagangan digital harus dilakukan secara transparan dengan tetap menghormati kebijakan dan pertimbangan domestik. Pemanfaatan kemajuan teknologi digital sangat penting untuk memastikan peningkatan produktifitas bagi petani dan nelayan," tegas Tom.
Inisiatif yang diajukan ini merupakan dukungan Indonesia terhadap APEC Action Agenda for the Digital Economy untuk mendorong pengembangan niaga elektronik (niaga-el/e-commerce) dan digitalisasi perdagangan.
Menurut Tom, niaga-el dan revolusi digital memberikan peluang dan tantangan terhadap cara berbisnis serta merupakan komponen baru dalam pengembangan perdagangan, serta pertumbuhan ekonomi dan sosial ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.
"APEC Action Agenda on Digital Economy merepresentasikan komitmen kita bersama dalam menetapkan target tujuan pengembangan niaga-el digitalisasi yang inklusif di kawasan. Inklusivitas digital sangat penting untuk mewujudkan pemerataan kesejahteraan di kawasan Asia Pasifik," jelasnya.
Bogor Goals 2020
Pertemuan Tingkat Menteri APEC dan Pertemuan Tingkat Kepala Negara yang diselenggarakan 3 hari setelahnya ini belum bisa menjembatani perbedaan pandangan anggota APEC mengenai reformasi Sistem Perdagangan Multilateral WTO. Sehingga, tidak ada deklarasi menteri maupun pemimpin APEC untuk tahun 2018.
Di samping isu digital dan inklusivitas, dalam hal perdagangan, APEC juga terus mempercepat langkah Bogor Goals 2020. Tahun 2020 akan menjadi momen penting bagi APEC di mana visi baru APEC paska pencapaian Bogor Goals akan diimplementasikan. Indonesia mengharapkan agar visi APEC paska 2020 tetap mengedepankan pembangunan yang merata bagi anggotanya.
"Penting bagi APEC untuk menciptakan kesejahteraan merata yang bertujuan mengentaskan kemiskinan. Hal ini dilakukan melalui pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Target APEC pasca 2020 harus berpusat pada masyarakat, bersifat inklusif, saling terkait, dan adil," ujar Plt.
Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional, Direktorat Jenderal Perundingan Internasional, Kementerian Perdagangan Deny Kurnia, yang turut dalam delegasi RI di AMM.
Upaya pendalaman integrasi ekonomi juga terus didorong oleh Menteri APEC. Salah satunya berperan menjadi inkubator bagi perwujudan Kawasan Perdagangan Bebas Asia Pasifik (FTAAP).
"Indonesia mengedepankan pentingnya peningkatan kapasitas bagi UMKM, masyarakat daerah terpencil dan perempuan dan sektor lain yang termarjinalisasi agar berpartisipasi aktif dalam perdagangan global, khususnya ketika FTAAP diwujudkan," tandas Deny.
Menurut Deny, APEC juga berkomitmen meningkatkan keterhubungan infrastruktur, institusi, dan individu di kawasan Asia Pasifik, performa rantai suplai global, fasilitasi perdagangan, partisipasi ekonomi APEC dalam rantai nilai global; dan serta daya saing sektor jasa melalui implementasi Pet Jalan APEC di Sektor Jasa 2016-2025.
"Sejalan dengan visi Indonesia yaitu peningkatan konektivitas antar kawasan, Indonesia mendukung penuh implementasi APEC Connectivity Blueprint 2015-2025. Kami juga menyambut dan mengantisipasi peluncuran APEC Trade in Value Added (TiVA) Database pada akhir tahun 2018 yang diharapkan menunjang kontribusi ekonomi APEC untuk semakin berpartisipasi dalam rantai nilai global," pungkas Deny.
Baca juga:
Dukung Reformasi WTO, Ini Harapan Indonesia
Produk Kerajinan UMKM dan Mode Indonesia Tampil di Peragaan Busana AS
Kemendag: Harga dan Stok Pangan Stabil Jelang Natal & Tahun Baru
Ini Alasan Produk RI Belum Banyak Dipasarkan di E-Commerce
Cegah Penimbunan, Kemendag Siapkan Strategi Pantau Stok Pangan di Gudang
Sesuai Nawa Cita, Kemendag Optimis Bisa Bangun 5.000 Pasar Hingga 2019