Indonesia Produksi Baterai Kendaraan Elektrik yang Bisa Didaur Ulang
Toto menyebut, usia baterai yang diproduksi bisa digunakan sekitar 7-8 tahun. Setelahnya, baterai tersebut bisa digunakan sektor energi baru terbarukan (EBT). Kemudian bila sudah tidak digunakan, baterai akan diolah lagi untuk diambil komponen-komponen utamanya.
Baterai yang digunakan untuk kendaraan listrik yang diproduksi di Indonesia nanti akan bisa didaur ulang. Tujuannya agar bisa berkelanjutan dan tidak menguras habis cadangan nikel dan aneka tambang lainnya.
"Kalau kita hanya gali nikel dan produksi tanpa daur ulang ini tidak bagus," kata Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho di Jakarta, Rabu (29/6).
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Kenapa mobil pick up tertimpa tiang listrik? “Karena tidak ketahan, pohon tersebut malah roboh menimpa kabel dan tiang tadi. Total ada dua tiang listrik dan satu tiang telepon,” tambah Dede Suprapto
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa yang dimaksud dengan Hari Kendaraan Listrik Sedunia? Hari Kendaraan Listrik Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 9 September, merupakan momentum penting dalam upaya global untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap penggunaan kendaraan listrik sebagai solusi lingkungan.
-
Dimana Wuling merakit mobil listrik di Indonesia? Indonesia sudah memasuki era mobil listrik sejak merek otomotif Wuling dan Hyundai memutuskan merakit model BEV di pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat, pada 2021/2022.
-
Apa yang memengaruhi jarak tempuh mobil listrik? Menurut informasi resmi dari Hyundai Gowa, ada beberapa faktor yang memengaruhi jarak tempuh kendaraan listrik. Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan berkendara, penggunaan daya tambahan, kondisi saat berkendara, serta status energi pada baterai.
Toto menyebut, usia baterai yang diproduksi bisa digunakan sekitar 7-8 tahun. Setelahnya, baterai tersebut bisa digunakan sektor energi baru terbarukan (EBT). Kemudian bila sudah tidak digunakan, baterai akan diolah lagi untuk diambil komponen-komponen utamanya.
"Setelah dia masuk recycle ini bisa diambil lagi komponen utamanya. Jadi tidak harus gali nikel kita, ini jadi sustain, end to end," kata Toto.
Ekosistem Kendaraan Listrik
Hal senada juga diungkapkan Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid. Dia menilai sudah seharusnya Indonesia membangun ekosistem kendaraan elektrik yang berkelanjutan. Tujuannya untuk menciptakan karbon netral pada tahun 2060 mendatang.
"Recycle ini kan bukan aki dan oli, tapi banyak komponen yang digunakan seperti lithium, mangan dan lain-lain. Di sini kita harus bangun usaha yang berkelanjutan," katanya.
Untuk menciptakan ekosistem tersebut pun tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus bergotong-royong dengan semua pihak. Dalam konteks ini pelibatan UMKM dan industri kecil menengah (IKM) juga sangat penting dalam rantai ekosistem yang dibangun. "Kita harus fokus juga dengan UMKM untuk bangun mereka menuju ke sana," kata dia.
Pelibatannya tak hanya lewat rantai produksi kendaraan elektrik. Melainkan lewat ekosistem penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU). Dalam hal ini UMKM dari berbagai sektor bisa dilibatkan untuk mewujudkan ekonomi hijau yang berkelanjutan. "Ini satu bagian, membangun kesadaran, SDM dan skillnya," kata dia mengakhiri.
(mdk/idr)