Indonesia Kini Punya Laboratorium Pengujian Baterai Kendaraan Listrik Gunakan Teknologi Canggih
Cakupan ini termasuk pada pengujian uji jatuh, kejut mekanis, vibrasi, proteksi pengisian (charging) berlebih, proteksi pengosongan (discharging) berlebih.
PT Carsurin Tbk (Carsurin) dan National Battery Research Institute (NBRI) meresmikan fasilitas pengujian baterai kendaraan listrik (EV) terlengkap di Indonesia pada saat pembukaan acara International Battery Summit (IBS) 2024 bertempat di Jakarta belum lama ini.
Kolaborasi antara Carsurin dan NBRI tidak hanya menandai langkah menuju pencapaian visi Indonesia untuk menjadi pusat global produksi baterai EV, tetapi juga mewakili model kolaborasi antara sektor swasta dan lembaga penelitian dalam mendorong terciptanya inovasi dan keberlanjutan.
Carsurin dengan NBRI telah mengumumkan kerja sama aliansi strategis pada bulan Februari 2024 yang menandai kemajuan signifikan dalam kolaborasi kedua belah pihak untuk memperkuat posisi Indonesia dalam industri EV.
Dalam perjanjian tersebut ditetapkan kerangka kerja operasional fasilitas pengujian baterai EV yang canggih dan terlengkap di Indonesia, serta menjadi sebuah tonggak penting dalam upaya Indonesia menuju mobilitas berkelanjutan dan kepemimpinan teknologi di sektor EV yang memenuhi standar tertinggi keselamatan, efisiensi, dan pengelolaan lingkungan.
"Pendirian fasilitas pengujian baterai EV merupakan langkah penting dalam perjalanan kami menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk Indonesia. Fasilitas laboratorium bersama NBRI merupakan representasi dari dedikasi Carsurin terhadap keunggulan, inovasi, dan komitmen terhadap kesejahteraan lingkungan kita", ujar Direktur Utama PT Carsurin Tbk, Sheila Tiwan.
Carsurin dan NBRI siap melakukan kemajuan yang signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan keamanan energi negara, sekaligus memposisikan Indonesia sebagai pemain kunci dalam industri EV global. Fasilitas pengujian baterai EV terlengkap ini akan menyediakan jasa pengujian laboratorium yang komprehensif untuk baterai pack EV di berbagai skenario dan kondisi.
Cakupan ini termasuk pada pengujian uji jatuh, kejut mekanis, vibrasi, proteksi pengisian (charging) berlebih, proteksi pengosongan (discharging) berlebih, kejut termal dan siklus termal, perlindungan suhu berlebih, perlindungan hubungan singkat eksternal, dan ketahanan api.
Tahap awal pengujian baterai EV akan memprioritaskan mode transportasi kendaraan roda 2 (dua) sejalan dengan pasar pembelian EV di Indonesia.
Pendiri NBRI, Prof. Evvy Kartini mengatakan, hadirnya laboratorium pengujian baterai EV tercanggih dan terlengkap di Indonesia yang merupakan kerja sama NBRI dengan Carsurin adalah bukti dari visi kami untuk menjadikan Indonesia memiliki teknologi yang canggih dan berkelanjutan.
"Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian, kami menetapkan standar baru untuk pengujian, penelitian, dan inovasi baterai EV. Kerjasama strategis ini bukan hanya jasa laboratorium saja, namun juga melambangkan potensi dan kemajuan Indonesia sehingga dapat mendorong perubahan global dalam industri EV. Bersama-sama, kami menuju ke masa depan di mana energi terbarukan dan teknologi menciptakan dunia yang lebih bersih, lebih berkelanjutan untuk generasi yang akan datang," katanya