![Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/7/3/1719992109126-kiegp.jpeg)
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya
Permintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Permintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Indonesia siap menjadi pemain inti rantai pasok kendaraan listrik secara global.
Ini didasari ketersediaan nikel sebagai bahan baku utama pembuatan baterai kendaraan listrik, sangat melimpah di Indonesia.
"Melalui pemanfaatan sumber daya alam dan daya serta SDA yang kaya, serta berinvestasi dalam teknologi tinggi mutakhir. Indonesia siap menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan global untuk kendaraan listrik dari hulu sampai hilir," kata Luhut dilansir Antara, Rabu (3/7).
Luhut menyampaikan, Indonesia bisa berperan sebagai pemain kunci dalam ekosistem produksi EV dunia, mengingat saat ini permintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
International Energy Agency (IEA) memprediksikan penggunaan kendaraan listrik secara global hingga akhir tahun 2024 mencapai 17 juta kendaraan, dengan peningkatan penjualan 25 persen lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, menurut dia, dengan diresmikannya pabrik ekosistem baterai litium dan kendaraan listrik milik HLI tersebut menjadi langkah strategis yang dilakukan pemerintah RI untuk mewujudkan peningkatan ekonomi, sekaligus mewujudkan Indonesia sebagai pemimpin produksi EV di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
Hal ini karena pabrik ekosistem ini menjadi yang terbesar di wilayah ASEAN.
"Langkah strategis ini tidak hanya meningkatkan perekonomian kita tetapi menciptakan ribuan lapangan kerja, mendorong inovasi, dan pengembangan keterampilan di antara tenaga kerja kita," katanya.
Sebelumnya Luhut mengatakan peresmian ekosistem baterai litium dan kendaraan listrik milik Hyundai-LG Indonesia (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, merupakan wujud komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai nol emisi karbon (net zero emissions/NZE) pada 2060.
Pabrik hasil kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan ini menjadi pabrik baterai litium dan EV terbesar di Asia Tenggara (ASEAN) yang mampu memproduksi mobil EV sebanyak 50 ribu unit per tahun dan mengemisi 160 ribu ton karbon, serta mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 45 juta liter ton per tahun.
Merujuk Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) nilai investasi ekosistem baterai listrik terintegrasi mulai hulu hingga hilir (end to end) tersebut mencapai USD9,8 miliar atau Rp142 triliun, dengan realisasi investasi mencapai USD4,46 miliar atau Rp71,36 triliun.
Indonesia sudah mulai menapaki jejak sebagai pemain global dalam rantai pasok EV dunia,
Baca SelengkapnyaDiharapkan Indonesia bisa berbalik ekspor listrik ke Negeri Jiran di masa depan.
Baca SelengkapnyaNikel saat ini jadi incaran dunia sebagai salah satu bahan baku pembentuk baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca SelengkapnyaPemerintah cari cara agar penjualan kendaraan listrik meningkat.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca SelengkapnyaAinul mengatakan akibat pemakaian listrik ilegal, dalam kurun tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kerugian negara.
Baca SelengkapnyaJokowi menilai hal ini sebagai komitmen Indonesia agar bisa bersaing di kancah global.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca Selengkapnya