Indonesia raup Rp 106,6 triliun investasi baru di triwulan I
PMA mencapai Rp 106,6 triliun, meningkat 14,6 persen. Sedang PMDN Rp 34,6 triliun atau naik 25,9 persen.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan pertumbuhan angka investasi sepanjang kuartal 1-2014.
Kepala BKPM Mahendra Siregar memaparkan bahwa total angka investasi dalam bentuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 106,6 triliun atau meningkat 14,6 persen.
-
Bagaimana BRImo membantu nasabah berinvestasi? Nasabah juga kini semakin mudah berinvestasi melalui BRImo. Kini Anda dapat melakukan pembelian emas, surat berharga, dana pensiun, hingga pembukaan deposito hanya dari smartphone.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Siapa yang mendorong investasi masuk ke daerah agar berkolaborasi dengan UMKM setempat? Di sisi lain, pihaknya mendorong setiap investasi yang masuk ke daerah, wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha dan pelaku UMKM setempat.
-
Bagaimana BRI menentukan skor Indeks Bisnis UMKM? Survei dilakukan di 33 provinsi, jumlah responden sebesar 7.047 debitur UMKM, margin of error ± 1,16%, metode sampling: stratified systematic random sampling, dan periode survei: 03 s.d. 19 Oktober 2023.
-
Bagaimana Kementerian Investasi meyakinkan investor tentang kelanjutan proyek IKN? “Saya tidak melihat dalam waktu yang singkat ini, itu berpengaruh (investasi di IKN),” kata Nurul dilansir Antara, Selasa (4/6).
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
"Terdiri dari PMDN Rp 34,6 triliun dan PMA Rp 72 triliun. Untuk PMDN, angka Rp 34,6 triliun itu naik 25,9 persen, untuk PMA angka Rp 72 triliun itu naik 9,8 persen, dalam nilai rupiah," kata Mahendra di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Kamis (24/4).
Namun, lanjut Mahendra, apabila dilihat dalam nilai dolar Amerika Serikat, investasi mengalami penurunan sebesar USD 100 juta lantaran terjadi depresiasi nilai tukar rupiah terhadap USD.
"Walau kalau dilihat dari dolar, angka triwulan 1-2014 dibandingkan triwulan 1-2013 turun 0,1 miliar dolar karena ada perbedaan kurs Rp 10.500 angka APBN 2014, untuk 2014 pakai angka APBN 2013 Rp 9.300," jelas Mahendra.
Dilihat dari proyeknya, dari total investasi sebesar Rp 106,6 triliun, sebesar Rp 75,4 triliun adalah untuk proyek-proyek baru, selebihnya Rp 31,2 triliun adalah proyek-proyek perluasan.
Untuk PMDN sendiri, dari total investasi sebesar Rp 34,6 triliun, sebesar Rp 27,6 triliun atau 79,8 persen diperuntukkan bagi proyek-proyek baru, selebihnya sebesar Rp 7 triliun atau 20,2 persen mengarah ke proyek-proyek pengembangan usaha.
Sementara dari total PMA sebesar Rp 72 triliun, sebesar Rp 47,8 triliun atau 66,4 persen dialokasikan bagi proyek-proyek baru, sedangkan Rp 24,2 triliun atau sebesar 33,6 persen diperuntukkan bagi proyek-proyek perluasan.
Baca juga:
Ungguli Jepang, Singapura penanam modal terbesar RI
Tahun pemilu, investor minat bisnis makanan hingga properti
Jakarta dan Pulau Jawa masih jadi tujuan utama investasi
BKPM: Akuisisi BTN perlu agar bank pesaing di ASEAN gentar
Beda dari Hatta, BKPM akui bea keluar hilirisasi dilonggarkan