Industri farmasi manfaatkan bahan baku lokal tekan dampak Rupiah melemah
Namun demikian, Wakil Ketua Umum GP Farmasi, Ferry A Soetikno, mengatakan pelemahan nilai tukar ini tidak sampai mengganggu pertumbuhan industri. Hal ini berkat adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga mendorong permintaan produk obat-obatan. Industri farmasi juga terus mendorong peningkatan ekspor.
Industri farmasi dalam negeri menyiapkan strategi guna menghadapi pelemahan nilai tukar Rupiah. Salah satunya dengan mulai meningkatkan penggunaan bahan baku lokal yang berasal dari alam.
Wakil Ketua Umum GP Farmasi, Ferry A Soetikno, mengatakan saat ini sebagian bahan baku industri farmasi masih diimpor dari negara lain. Hal tersebut yang membuat industri rentan terhadap gejolak nilai tukar rupiah.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Apa yang menjadi fokus utama Menko Perekonomian dalam pengembangan industri hijau di Indonesia? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya. Termasuk mendorong kebijakan hilirisasi yang arahnya sejalan dengan tren pengembangan industri hijau tersebut.
"Realitanya bahan baku obat masih banyak diimpor. Kita coba untuk tingkatkan efisiensi. Tidak serta merta menaikkan harga," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (10/7).
Namun demikian, lanjut dia, pelemahan nilai tukar ini tidak sampai mengganggu pertumbuhan industri. Hal ini berkat adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga mendorong permintaan produk obat-obatan.
"Program besar kita sukseskan JKN. Itu bagus perlu diapresiasi. Kita hasilkan banyak sekali produk untuk sekian ratus juta, 200 juta BPJS Kesehatan," kata dia.
Selain itu, kata Ferry, para produsen obat kini mulai menggunakan bahan baku lokal. Hal tersebut diharapkan dapat menekan ketergantungan impor bahan baku di tengah gejolak nilai tukar.
"Sudah banyak juga yang sekarang pakai bahan baku Indonesia. Kemudian Pak Menteri dorong lebih penggunaan bahan baku indonesia, dari herbal. Herbal ini bukan jamu, tapi yang nilai tambah. Bahan herbal yang jadi obat. Obat dengan bahan herbal," jelas dia.
Menurut Ferry, industri farmasi juga terus mendorong peningkatan ekspor produk farmasi ke negara lain. Saat ini sejumlah negara di kawasan ASEAN, Afrika dan Uni Eropa telah menjadi pasar bagi produk obat-obatan Indonesia.
"Ekspor juga kan sudah banyak tapi kurang diekspos. Pemasaran mancanegara kita sudah merambah ke negara negara lain. Biofarma sudah ke negara banyak, vaksin dan lain-lain. Ada 20-30 industri farmasi yang sudah ekspor. Itu perlu diapresiasi. Trennya naik, sudah 15-20 tahun, bukan baru kemaren. Itu ke ASEAN, Afrika, Eropa, sudah banyak," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6
Baca juga:
Rupiah melemah dan defisit neraca perdagangan penyebab anjloknya cadev USD 3,1 M
Rupiah terus merosot, pengusaha bakal naikkan harga makanan dan minuman
Rupiah belum berhenti melemah, pengusaha muda minta Presiden Jokowi bertindak
Rupiah terkapar, masyarakat ramai-ramai jual USD
Nilai tukar Rupiah bertahan melemah di level Rp 14.415 per USD
Mendag berencana panggil pengusaha bahas dampak pelemahan Rupiah ke harga pangan
Apindo akui pengusaha kencangkan ikat pinggang di tengah pelemahan Rupiah