Inflasi Eropa Mulai Turun, Didorong Penurunan Harga Energi
Tingkat inflasi di Eropa mulai mengalami penurunan. Badan Statistik Eropa, Eurostat mencatat tingkat inflasi Eropa di bulan Desember sebesar 9,2 persen (yoy), lebih rendah dari tingkat inflasi di bulan Desember sebesar 10,1 persen.
Tingkat inflasi di Eropa mulai mengalami penurunan. Badan Statistik Eropa, Eurostat mencatat tingkat inflasi Eropa di bulan Desember sebesar 9,2 persen (yoy), lebih rendah dari tingkat inflasi di bulan Desember sebesar 10,1 persen.
Penurunan inflasi di Eropa disebabkan harga energi yang turun dalam beberapa bulan terakhir. Harga gas alam yang diperjual-belikan saat ini hanya sekitar 72,42 Euro per megawatt per jam (MWh).
-
Apa saja dampak dari angka kelahiran yang rendah di Eropa? Dampak lainnya adalah potensi penurunan daya saing ekonomi. Jika angka kelahiran terus rendah, dapat terjadi penurunan jumlah pekerja dalam pasar tenaga kerja.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Mengapa angka kelahiran di Eropa rendah dibandingkan dengan benua lainnya? Eropa mencatat angka kelahiran terendah di antara benua-benua lainnya, dipengaruhi oleh tingginya biaya hidup di beberapa negara, terutama terkait perumahan, pendidikan, dan pengasuhan anak.
-
Kenapa devaluasi mata uang bisa menyebabkan inflasi? Ketika ini terjadi, harga impor menjadi lebih mahal, karena mata uang lokal nilainya berkurang.
-
Bagaimana cara URIPS menyelesaikan masalah inflasi di Sumatra? Harga satu rupiah URIPS sama dengan satu rupiah ORI dan seratus rupiah uang Jepang.
Angka ini jauh lebih rendah dari puncak harga gas di Eropa yang pernah menyentuh 349,0 Euro per MWh pada bulan Agustus lalu. Sebagaimana diketahui, lonjakan inflasi di Eropa tidak terlepas dari konflik geopolitik negara barat dengan Rusia. Akibatnya Eropa mengalami krisis energi dan pangan sehingga menimbulkan inflasi yang tinggi.
Di antara komponen inflasi, energi terus menjadi pendorong terbesar di bulan Desember, tetapi turun dari level sebelumnya. Biaya energi turun dari 34,9 persen pada November menjadi sekitar 25,7 persen pada Desember 2022.
Meski begitu hal ini tidak lantas membuat Bank Sentral Eropa mengubah kebijakannya. Mengingat harga energi yang sangat fluktatif. Sebaliknya, bank sentral diperkirakan bakal menaikkan suku bunga hingga 100 basis poin.
"ECB tidak dapat dan tidak akan mendasarkan keputusan kebijakannya pada harga energi yang sangat fluktuatif," kata Kepala Makro Global di ING Jerman Carsten Brzeski yang dilansir dari CNBC.com Jakarta, Rabu (11/1).
Dalam upaya melawan kenaikan harga, Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga empat kali pada tahun 2022 dan mengatakan kemungkinan akan terus melakukannya tahun ini. Suku bunga utama bank saat ini duduk di level 2 persen.
Hal yang sama juga diungkapkan Legal & General Investment Management Hetal Mehta. Tingkat suku bunga Eropa akan mencapai 3 persen dan bertahan sepanjang tahun meski resesi sudah di depan mata. "Suku bunga akan mencapai 3 persen dan mungkin harus bertahan sepanjang tahun ketika resesi menjadi semakin nyata," kata Metha.
Anggota Dewan Pemerintahan ECB dan Gubernur Bank Prancis, Francois Villeroy de Galhau mengatakan suku bunga mungkin mencapai puncaknya pada musim panas ini. Bahkan ECB akan mulai mengurangi neracanya pada bulan Maret dengan laju 15 miliar euro ($15,8 miliar) per bulan hingga akhir kuartal kedua. Langkah ini juga diharapkan dapat mengatasi beberapa tekanan inflasi kawasan.
Di bulan Desember 2022, bank sentral memperkirakan tingkat inflasi rata-rata 8,4 persen untuk tahun 2022. Kemudian 6,3 persen untuk tahun 2023, dan 3,4 persen untuk tahun 2024. Mandat ECB adalah bekerja menuju angka inflasi utama sebesar 2 persen.
Baca juga:
Cerita Sri Mulyani, Pemulihan Ekonomi Picu Inflasi Hingga Kenaikan Gaji
Inflasi & Suku Bunga Jadi Penyebab Perlambatan Ekonomi Global di 2023
Blak-blakan Sri Mulyani, Inflasi Bergejolak Setelah Harga BBM Naik di September 2022
Harga Beras Naik Selama Desember 2022
Tarif Tol Pandaan-Malang Naik Mulai 3 Januari 2023
4,58 Juta Turis Asing Kunjungi Indonesia per November 2022