Inflasi Mei 2023 Capai 4 Persen, Bos BI: Turun Lebih Cepat dari Perkiraan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Mei 2023 sebesar 4 persen (yoy). Angka ini menurun jika dibandingkan tingkat inflasi pada April 2023 sebesar 4,33 persen (yoy).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Mei 2023 sebesar 4 persen (yoy). Angka ini menurun jika dibandingkan tingkat inflasi pada April 2023 sebesar 4,33 persen (yoy).
Terkait hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebut penurunan inflasi tersebut lebih cepat dari perkiraan. Hal ini dipicu berbagai komponen-komponen inflasi inti yang tetap rendah di bawah 3 persen.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Apa penghargaan yang diraih Bank Jatim? Kali ini, bankjatim berhasil mendapat penghargaan gold rank dalam The Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2023.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk menstabilkan harga beras di Indonesia? “Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," kata Tomi.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
"Terima kasih semuanya, kelihatan bahwa inflasi turun lebih cepat dari yang kita perkirakan, terutama kalau memang melihat komponen-komponen inflasi inti tetap rendah di bawah 3 persen," kata Perry di komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Senin, (5/6).
Penurunan inflasi tersebut menunjukkan berbagai langkah pengendalian permintaan dari sisi moneter berjalan dengan baik. Tak terkecuali inflasi bahan pangan yang rendah berkat program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang digencarkan pemerintah.
"Itu membuktikan memang langkah untuk pengendalian permintaan dari sisi moneter cukup berhasil. Demikian juga volatile food yang terus rendah, ini dari hasil GNPIP," ujarnya.
Sebelumnya, BPS mencatat inflasi pada Mei 2023 secara tahunan sebesar 4,00 persen secara yoy. Sedangkan secara bulanan terjadi inflasi sebesar 0,09 persen (mtm).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini mengatakan, secara bulanan juga terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,74 pada April 2023 menjadi 114,84 pada Mei 2023.
Penyumbang inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan minuman dan tembakau sebesar 0,48 persen atau dengan andil 0,13 persen "Inflasi kelompok makanan minuman dan tembakau tersebut direndam oleh deflasi pada kelompok pakaian dan alas kaki serta transportasi," terangnya.
Sedangkan secara bulanan terang Pudji, inflasi terbesar disumbangkan oleh bawang merah dengan andil 0,03 persen, daging ayam ras 0,03 persen, ikan segar 0,02 persen. Kemudian telur ayam ras 0,02 persen, rokok kretek filter 0,02 persen, dan bawang putih 0,02 persen.
Baca juga:
Harga Bawang Merah dan Daging Ayam Sumbang Inflasi Terbesar di Mei 2023
BPS Catat, Inflasi Mei 2023 Melandai jadi 4 Persen
Rencana Kenaikan Gaji PNS Bersamaan dengan Pemilu, Ini Dampak Harus Diwaspadai
Pengamat Sebut Sumut Berpotensi Inflasi Saat Harga Cabai Naik, Ini Sebabnya
Gagah, Ekonomi RI Ungguli Negara ASEAN hingga Amerika Serikat
Bos BI Beri Sinyal Suku Bunga Acuan Tak Naik