Ini Faktor Pendorong Produksi Pertamina Hulu Energi Hingga Bisa Lewati Target
Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari kinerja operasional yaitu selesainya 118 pengeboran sumur pengembangan, serta 103 kegiatan work over dan 4.839 well services. Selain itu, pada awal 2023, juga telah diselesaikan pengeboran dua sumur eksplorasi.
Direktur Center for Energy Policy, M Kholid Syeirazi mengapresiasi kinerja PT Pertamina Hulu Energi (PHE), yang produksinya melampaui target. Hal itu dikatakannya terkait laporan yang menyebutkan pada pertengahan triwulan pertama 2023, di mana PHE memproduksi minyak dan gas bumi dari Januari hingga Februari 2023 melampaui target yaitu 576 MBOPD untuk minyak dan 2.785 MMSCFD untuk gas.
Pencapaian ini menunjukkan peningkatan produksi 2 persen untuk minyak dan 6 persen untuk gas.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
-
Kapan Tim Satgas Nataru Pertamina Patra Niaga mulai aktif? Peran Tim Satgas Nataru menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat, karena menurut prediksi, pergerakan masyarakat di masa kali ini meningkat 43% dibandingkan tahun lalu. Tim Satgas Pertamina Patra Niaga aktif mulai 15 Desember hingga 7 Januari 2024 menjadi tulang punggung kelancaran distribusi energi dan akan berupaya ekstra dalam memastikan seluruh kebutuhan BBM, LPG, dan Avtur masyarakat terpenuhi dengan baik," jelas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, Jumat (15/12) dalam pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Periode Nataru 2023/2024.
"Tentunya, setiap prestasi harus diberikan apresiasi. Tapi, kita tak boleh cepat puas dengan hasil yang dicapai," kata Kholid dikutip dari Antara, Jumat (14/4).
Menurut dia, keberhasilan tersebut merupakan hasil dari kinerja operasional yaitu selesainya 118 pengeboran sumur pengembangan, serta 103 kegiatan work over dan 4.839 well services. Selain itu, pada awal 2023, juga telah diselesaikan pengeboran dua sumur eksplorasi.
Sementara itu, cucu usaha PHE, Maurel & Prom SA (M&P) dalam laporannya, menyebutkan kinerja keuangan perusahaan tercatat EBITDA USD 443 juta dan laba bersih sebesar USD 211 juta.
Masing-masing naik 58 persen dan 55 persen dibandingkan tahun 2021 yaitu USD 280 juta dan USD 136 juta . Selain itu, M&P juga mempertahankan produksi pada angka 25.584 BOEPD.
M&P merupakan perusahaan publik yang terdaftar di bursa Euronext Paris dengan saham mayoritas sebesar 71,09 persen dimiliki PIEP.
Diakuisisi Pertamina
M&P diakuisisi Pertamina Group pada 2017 dengan wilayah operasi yang tersebar di Afrika dan Amerika Latin terdiri atas aset produksi dan eksplorasi.
Menurut Kholid, sejak masa pandemi COVID-19, prestasi Pertamina Group, termasuk Subholding Pertamina Hulu Energi memang cukup stabil. Hal itu terlihat dari kinerja keuangan, termasuk laba dan juga dari sisi produksi.
"Padahal, pada periode yang sama perusahaan migas asing seperti Petronas dan Shell mengalami tekanan," lanjutnya.
Dengan pencapaian tersebut, lanjutnya, PHE akan bisa memberikan kontribusi terhadap ketahanan energi nasional.
Karena pada prinsipnya ketahanan energi nasional harus memenuhi lima pilar, yakni availability (ketersediaan), affordability (keterjangkauan), accessability (kemudahan), acceptability (masyarakat & lingkungan), dan sustainability (keberlanjutan). "Dalam prinsip ini, PHE sudah memenuhi sejumlah pilar ketahanan energi di antaranya ketersediaan, dan keberlanjutan," ujarnya.
Menurut Kholid, produksi Pertamina telah menyumbang 54 persen dari kebutuhan nasional. Pencapaian PHE yang mengalami peningkatan produksi, tambahnya, juga akan menambah angka produksi energi, sehingga kontribusi NOC semakin besar.
(mdk/idr)