Ini harapan bos BI pada jajaran baru dewan komisioner OJK
Ini harapan bos BI pada jajaran baru dewan komisioner OJK. Dia mengatakan tantangan utama yang akan dihadapi OJK ke depan adalah bagaimana memperkuat dukungan dalam pengembangan sektor keuangan. Agus Martowardojo juga menyambut positif terpilihnya jajaran dewan komisioner OJK yang baru ini.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) memilih Wimboh Santoso sebagai Ketua Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022 menggantikan Muliaman Darmansyah Hadad. Wimboh berhasil mengalahkan pesaingnya, Ketua Perbanas Sigit Pramono dalam perhitungan suara.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, menyambut positif terpilihnya jajaran dewan komisioner OJK yang baru ini.
"Saya yakin tentu ke depan ini fungsi utama dari OJK membangun lembaga yang kredibel kuat, membangun supervisi sektor keuangan yang baik dan bisa menjadi penunjang bagi perkembangan ekonomi Indonesia yang inklusif," ungkap Agus di Kantor BI, Jakarta Pusat, Jumat (9/6).
Dia mengatakan tantangan utama yang akan dihadapi OJK ke depan adalah bagaimana memperkuat dukungan dalam pengembangan sektor keuangan.
"Karena di sektor keuangan itu mesti dibangun kapasitas dan kapabilitasnya, dan upaya-upaya pendalaman pasar keuangan. Tentu harus berkoordinasi dengan Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan," katanya.
Selain itu, dia juga mengharapkan agar di bawah pimpinan yang baru, fungsi kelembagaan, sumber daya manusia, serta sistem yang dimiliki OJK dapat terus dikembangkan.
"Kita lihat fungsi kelembagaannya harus diperkuat karena fungsi utamanya adalah melalui pengawasan terintegrasi, kita harapkan juga unsur sumber daya manusia dan sistem dapat terus dikembangkan," tutup Agus.
Berikut daftar lengkap nama Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022:
Wimboh Santoso (Ketua)
Nurhaida (Anggota)
Tirta Segara (Anggota)
Riswinandi (Anggota)
Heru Kristiyana (Anggota)
Hoesen (Anggota)
Ahmad Hidayat (Anggota).
-
Apa yang dikatakan OJK mengenai sektor jasa keuangan Indonesia saat ini? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong pengembangan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis; Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Bagaimana OJK mendorong penguatan governansi di sektor jasa keuangan? OJK telah meminta agar Industri Jasa Keuangan terus memperkuat governansi antara lain dengan penerapan manajemen risiko dan manajemen anti-fraud serta penyuapan.
-
Apa yang ingin dicapai OJK dari pengembangan perbankan syariah? Bank syariah saat ini sedang kita coba arahkan untuk memberikan alternatif produkproduk perbankan syariah yang bukan merupakan bayangan dari produk-produk yang sudah ada di perbankan konvensional,” kata Dian.
-
Bagaimana OJK meningkatkan sinergi dan kolaborasi untuk memperluas akses keuangan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
Baca juga:
Wimboh Santoso resmi jadi Ketua DK OJK 2017-2022
Kebijakan DJP bisa intip data nasabah dinilai tidak efektif
Membongkar pentingnya perlindungan konsumen dalam industri keuangan
OJK: SPKK 2013-2027 jawab tantangan keuangan global
Pesan Muliaman ke bos OJK baru: Jaga stabilitas keuangan RI
Indonesia tengah kembangkan kerja sama perbankan syariah di Filipina
Konflik Marawi tak pengaruhi perbankan Filipina