Ini 'oleh-oleh' dibawa Presiden Jokowi dari Jepang dan China
Menurut Sofyan, Jepang berniat menjadikan Indonesia basis produksinya dan China minat investasi ke BUMN.
Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mengaku Indonesia membawa 'oleh-oleh' investasi usai dirinya bersama Presiden Joko Widodo dan beberapa menteri lain melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Jepang dan China. Menurutnya, negara itu tergiur membiayai infrastruktur Indonesia.
Dia menyebutkan, lebih dari 1.200 perusahaan Jepang sudah mengungkapkan minatnya masuk Indonesia. Apalagi Negeri Sakura itu optimis Indonesia bisa menjadi basis ekspor.
"Kita lihat semangat Jepang luar biasa untuk menanamkan investasinya. Mereka bilang Indonesia bisa menjadi basis produksi untuk ekspor," kata Sofyan di Jakarta, Senin (30/3).
Salah satu raksasa perusahaan otomotif Jepang, Toyota, bahkan sudah menggelontorkan investasi sebesaar Rp 20 triliun. Rencananya dana itu diinvestasikan hingga 2018.
Selain Toyota, perusahaan otomotif Jepang lainnya adalah Suzuki. "Mereka kan otomotif. Suzuki juga sangat bersemangat untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya.
Sementara 'oleh-oleh' dari Tiongkok, menurut Sofyan, dalam pertemuan bisnis itu juga menghasilkan respon positif. Kebanyakan investor Tiongkok minat investasi kepada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Maka dari itu, Sofyan mendesak Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) lebih aktif dalam menjaring investor.
"Selama ini kendalanya adalah implementasi atau realisasi itu tidak cukup besar. Itu tantangan BKPM dan pemerintah untuk menarik minat investor ke sini," terangnya.