Ini penyebab produksi gas Pertamina Hulu Energi tak capai target
Direktur Eksplorasi PHE, Abdul Mutalib Masdar mengatakan, dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 menetapkan target produksi gas 768,5 MMSCFD sedangkan realisasi 723,5 MMSCFD.
Produksi gas PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tertahan akibat tidak optimalnya penyerapan. Kondisi ini membuat realisasi produksi di bawah target yang telah ditetapkan.
Direktur Eksplorasi PHE, Abdul Mutalib Masdar mengatakan, dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 menetapkan target produksi gas 768,5 MMSCFD sedangkan realisasi 723,5 MMSCFD.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Apa yang dilakukan Pertamina di Lapangan Sukowati? Setelah sebelumnya sukses melakukan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang, PT Pertamina (Persero) kembali mengimplementasikan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di lapangan lainnya yaitu di Lapangan Pertamina EP Sukowati Bojonegoro, Jawa Timur.
-
Siapa yang menjadi Dirut Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati kembali masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia (The World’s 100 Most Powerful Women) versi Forbes tahun 2023.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
"Produksi gas realisasinya 723,5 MMSCFD, sedangkan taret 768,5 MMSCFD," kata Abdul, dalam diskusi dengan media, di Kantor PHE, Jakarta, Jumat (23/3).
Menurut Abdul, penyebab utama tidak tercapainya target produksi gas anak usaha PT Pertamina (Persero) adalah penyerapan produksi gas yang kurang optimal oleh pembeli, di sisi lain disebabkan oleh sumur gas yang sudah tua sehingga produksinya mengalami penurunan.
"Ada problem serapan sendiri, fasilitas yang sudah berumur ada penurunan. Ada yang isu menarik beberapa gas kita serapannya nggak maksimal," tuturnya.
Abdul mengungkapkan, PHE harus mengatur produksi gas dengan menyesuaikan kebutuhan pembeli. Sebab, sebelum gas diproduksi harus ada kepastian pembelinya.
"Serapan rendah itu buyernya terbatas itu jadi masalah kita, gas harus ada yang beli tuh, kalau kita punya 10 pembelinya 8 kita harus atur-atur produksinya," jelasnya.
Tidak sejalan dengan capaian produksi gas yang tidak mencapai target 2017, realisasi produksi minyak PHE pada 2017 justru melewati target. Dalam RKAP 2017 tercatat produksi minyak PHE ditargetkan 64,5 ribu barel per hari (bph) dengan realisasi 70,41 bph.
"Tapi secara overall itu jadi isu signifikan untuk PHE. Ini jadi pencapaian PHE mencapai tambahan signifikan," tutupnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pertamina cium peluang ekspor BBM ke Papua Nugini
Penjelasan Pertamina terkait truk tangki BBM terbakar di Tol Merak
Holding BUMN migas ditargetkan terbentuk minggu depan
Kilang Langit Biru Cilacap produksi BBM standar Euro 4 di akhir 2018
Pertamina: Harga Premium sebenarnya Rp 8.600 dan Solar Rp 8.350 per liter