Ini penyebab toko online belum juga kembali layani jasa uang elektronik
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Eni Panggabean, mengatakan hingga kini pihaknya masih mengkaji pengurusan izin beberapa layanan jasa uang elektronik toko online. Eni menegaskan, pengurusan perizinan tersebut bukan hal main main.
Bank Indonesia (BI) menghentikan sementara layanan uang elektronik di beberapa toko online, salah satunya TokoCash milik Tokopedia. Penghentian ini dilakukan sebab belum adanya izin dari BI sebagai regulator sistem pembayaran atas beroperasinya uang elektronik di beberapa toko online.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Eni Panggabean, mengatakan hingga kini pihaknya masih mengkaji pengurusan izin beberapa layanan jasa uang elektronik toko online. Menurutnya, ada empat alasan mengapa hingga kini perizinan tersebut belum rampung.
Pertama, unsur perlindungan konsumen. Sebagai otoritas sistem pembayaran, Bank Indonesia harus memastikan kesiapan dari pihak-pihak yang mengajukan izin.
"Apakah ada SOP kalau ada masalah? Dia juga harus mengacu pada aturan yamg sudah ada untuk perlindungan konsumen. Dia juga harus punya sumber daya, kalau ada masalah siapa yang tangani. Karena sizenya besar tidak boleh SDMnya campur aduk dengan yang lain," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (14/12).
Faktor kedua adalah manajemen risiko dengan mempersiapkan sistem informasi tehnologi (IT) yang memadai. Hal ini penting, agar uang yang terkumpul dapat dimitigasi dengan baik. "Apakah mereka sudah punya kesiapan untuk manajemen risiko. Harus punya kebijakan dan manual kalau ada risiko dan bagaimana mitigasi risikonya," jelas Eni.
Ketiga, Bank Indonesia (BI) masih harus memastikan perusahaan tersebut anti pencucian uang dan tindak pidana terorisme. "Di ketentuan kami di 2017 dan sebelumnya harus ada kesiapan itu. Yang terbaru kan berbasis risiko. Ini diatur di PBI APPT. Apalagi kalau berbasis teknologi, harus ada kesiapan," jelasnya.
Kemudian alasan keempat adalah, perusahaan online harus memastikan keamanan sistem informasi perusahaannya. "Harus ada laporan audit sistem informasi. Biasanya ini yang bermasalah bagaimana. Kami harus yakinkan bahwa laporan audit memenuhi sertifikasi, termasuk laporan keuangan dan sistem yang sesuai ketentuan," jelasnya.
Eni menegaskan, pengurusan perizinan tersebut bukan hal main main. Untuk itu, Bank Indonesia harus memastikan perusahaan tersebut memenuhi syarat yang ditetapkan.
"Nanti ditanya kok izin lama sekali? Untuk itu kami tegaskan, konsumen dan perlindungan sistem informasi bukan hal yang main main. Kami tidak bertele tele tapi harus jelas keamanan sistemnya ada," tandasnya.
-
Bagaimana cara kerja e-commerce dalam mengelola sistem pembayaran? Pada marketplace, sistem pembayaran dan pengiriman sudah diatur hingga tuntas tanpa melibatkan penjual ataupun pembeli. Namun, pada e-commerce tentu saja semuanya harus dijalankan secara independen. Mulai dari sistem pembayaran yang dipilih hingga metode pengiriman yang digunakan.
-
Di mana saja BRImo ePayment bisa digunakan untuk berbelanja online? Adapun BRImo ePayment ini bisa dilakukan di beberapa ecommerce, seperti Airpaz, Ayopop, Badan Wakaf Alquran, Batik Air, Benihbaik, Bhinneka, Blibli.com, Booksbeyond, Bukalapak, Citilink, Rodalink, Dinomarket, Garuda B2C Channel, Garuda Mobile Web Channel, dan Gowes.Selain itu, BRImo ePayment juga bisa digunakan di Hijup, Home Credit Indonesia, Hotel Murah, Juragan Cash, Oriflame, Pointer, Via Indonesia, Darmawasita Indonesia, Gramedia Digital Nusantara, Izone Indonusa, Jakmall.com, Kompas Media Nusantara, Sensatia Botanicals, Air Asia Indonesia dan PT Voltras Travel. BRImo ePayment juga bisa digunakan untuk pembayaran di Pulau Indah Jaya, Ruang Guru, Sun Life, TaniHub, Tokopedia, tri.co.id, Kidzania, Musica Studios, This is April, Loket.com, Manulife Non Unit Link, Ibermart dan masih banyak lagi lainnya.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Siapa yang melakukan riset tentang kepuasan berbelanja online di e-commerce? Melihat situasi pasar digital di awal tahun 2024 yang terus bergerak mengikuti perkembangan kebutuhan dan preferensi masyarakat, IPSOS melakukan riset dengan tajuk ”Pengalaman dan Kepuasan Belanja Online di E-commerce”.
-
Mengapa banyak orang memilih pinjaman online dibandingkan bank? Meningkatnya tren pinjaman online juga dipengaruhi oleh kemudahan cara dan syarat pinjaman dari fintech lending.
-
Bagaimana cara menggunakan BRImo ePayment untuk berbelanja online? Menariknya, langkah-langkah belanja online menggunakan BRImo tidaklah susah. Pertama, pastikan dulu sudah punya akun BRImo. Selanjutnya, pilih merchant online yang bekerja sama dengan BRImo ePayment. Lalu, check out belanjaan yang ada di keranjang belanja online. Kemudian, pilih metode pembayaran dengan BRImo. Setelah klik, pengguna akan langsung diarahkan ke website BRImo ePayment. Masukkan username dan password BRImo yang dimiliki. Berikutnya, pengguna akan menerima notifikasi di BRImo sebagai bukti persetujuan pada halaman konfirmasi. Setelah itu, tunggu kode OTP yang akan dikirimkan via push notifikasi BRImo. Terakhir, masukkan kode OTP yang telah dikirimkan via BRImo.
Baca juga:
Niat beli iPhone 6, wanita ini malah dapat 11 potongan kentang!
Bos OJK duga penutupan toko ritel karena masalah internal perusahaan
5 Pembayaran unik di dunia, dari senyum hingga tatapan mata
Pengusaha ritel dorong pemerintah perlakukan setara bisnis online dan offline
Meski gerai ritel banyak tutup, Ramayana tetap buka 3 toko baru hingga akhir tahun
Menkominfo: Perdagangan online ciptakan lapangan kerja baru
Aprindo: Penyebab tutupnya toko ritel bukan karena online