Ini Peran Bank Indonesia Dukung Pemulihan Ekonomi Akibat Covid-19
Pemerintah saat ini tengah mempersiapkan sejumlah kebijakan untuk keluar dari dampak pandemi Covid-19. Dalam rangka memberikan dukungan kepada pemerintah, Bank Indonesia pun melakukan pelonggaran kebijakan. Baik kebijakan moneter maupun di sistem pembayaran.
Pemerintah saat ini tengah mempersiapkan sejumlah kebijakan untuk keluar dari dampak pandemi Covid-19. Berbagai kebijakan yang dibuat kali ini berfokus pada pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Dalam rangka memberikan dukungan kepada pemerintah, Bank Indonesia pun melakukan pelonggaran kebijakan. Baik kebijakan moneter maupun di sistem pembayaran.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Dalam rangka pemulihan ekonomi, kita mengeluarkan pelonggaran kebijakan baik kebijakan moneter maupun di sistem pembayaran," kata Kepala Departemen Komunikasi, Bank Indonesia, Onny Widjanarko, dalam Silaturahim Bank Indonesia bersama Media secara virtual, Jakarta, Jumat (29/5).
Onny melanjutkan, semakin hari nilai tukar Rupiah terhadap Dolar semakin stabil. Selain itu, masih ada kebijakan akomodatif di tingkat suku bunga.
Bank sentral, kata Onny, berkomitmen dalam menyediakan dana likuiditas perbankan melalui repo SBN atau giro wajib minimum (GWM) yang sudah dilakukan. Lebih lanjut, pihaknya juga telah memberikan pelonggaran makro prudential yaitu BLN dan penurunan GWM.
"Transaksi tunai maupun non tunai yang disesuaikan, credit card juga tingkat suku bunganya diturunkan dan kita juga bersama dengan pemerintah memfasilitasi bansos tunai," tutur Onny.
Pelonggaran kebijakan Bank Indonesia terkait PEN lebih banyak tersentralisasi di fungsi intermediasi industri jasa keuangan dan sektor riil melalui perbankan. Melalui jalur ini, diharapkan ada mobilisasi dana dan penyaluran kredit ke sektor rill yang sekarang terhambat.
Saat ini kata Onny, perbankan tengah fokus ke pelaksanaan program restrukturisasi kredit UMKM korporasi, dan komersial. "Harapannya, kalau ini sudah betul, restrukturisasi sudah berhasil, likuiditasnya terus BI buka warung, sektor riil pulih kembali," kata dia.
Pulihnya sektor rill ini akan meningkatkan permintaan. Otomatis konsumsi, investasi dan kegiatan ekspor-impor meningkat juga.
PEN dan pemenuhan likuiditas yang tersedia di pasar diharapkan spending dan siklus ekonomi kembali berjalan. Sedikit banyak, kata Onny hal ini tergantung durasi pandemi yang berlangsung. "Kita harap ini sudah mendekati ujungnya, kalau ini sudah diujungnya," ungkap dia.
Sehingga usai pandemi berakhir akan terjadi pola kurva V. Jika semua terjadi sesuai perkiraan, maka akan tercipta kembali lapangan pekerjaan. Sebab, sebagaimana diketahui, pandemi ini berdampak pada PHK bagi karyawan di sejumlah daerah.
"Jadi dari likuiditas, ke sektor perbankan dan akhirnya ke sektor riil," kata Onny mengakhiri.
(mdk/fik)