Ini solusi UMKM perluas pasar hingga keluar negeri
"Sebagian para pelaku usaha mikro di Kalbar masih belum punya pengetahuan yang banyak soal manajemen dan cara menembus pasar. Untuk memfasilitasi pelaku UMKM tersebut SIPI dihadirkan. Lewat sistem yang ada pelaku UMKM dapat mencari mitra atau konsumen serta bertransaksi baik secara online maupun offline."
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalbar, Muhammad Ridwan mengaku telah membuat Sistem Informasi Promosi Industri (SIPI) sebagi wujud mencarikan solusi UMKM dalam memperluas pasarnya.
"Sebagian para pelaku usaha mikro di Kalbar masih belum punya pengetahuan yang banyak soal manajemen dan cara menembus pasar. Untuk memfasilitasi pelaku UMKM tersebut SIPI dihadirkan. Lewat sistem yang ada pelaku UMKM dapat mencari mitra atau konsumen serta bertransaksi baik secara online maupun offline," ujarnya ditulis Antara Pontianak, Minggu (8/7).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa itu UMKM? UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis usaha kecil yang dijalankan oleh individu atau kelompok dengan modal terbatas, tetapi memiliki peran penting dalam perekonomian suatu negara.
-
Siapa saja yang terlibat dalam UMKM? Usaha ini dijalankan oleh perorangan, keluarga, atau kelompok kecil yang memiliki modal terbatas dan dikelola secara mandiri.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana UMKM dikategorikan? UMKM diklasifikasikan menjadi tiga kategori: usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
Dengan SIPI, pihaknya mendorong UMKM di Kalbar untuk memanfaatkan teknologi di era digital. "Sehingga mereka tidak hanya memasarkan produknya secara lokal tetapi juga ke mancanegara," kata dia.
Menurutnya, saat ini secara online geliat pelaku UMKM sudah mulai nampak, di mana produk pelaku usaha mikro sudah dilirik orang luar. "Sedangkan di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa pihaknya akan melakukan hal serupa. Disperindag juga akan menjangkau produk unggulan yang dikelola dari dana desa melalui BUMdes."
Dia menyebutkan untuk mengejar kualitas UMKM yang dibina pihaknya melakukan roadshow ke kabupaten kota. Sejauh ini Disperindag mencatat terdapat 8000-an pelaku UMKM dari berbagai kabupaten di Kalbar yang terfasilitasi pembinaan.
"Dalam melakukan pembinaan benar-benar yang terseleksi dengan baik. Agenda pemerintah bagaimana membantu masyarakat yang belum maju, semangat juang dan keberlanjutan itu yang kita butuhkan. Dari dinas yang kita fasilitasi pasti dalam hal perizinan dan lainnya," ujarnya.
Kabupaten/kota diakuinya tetap melakukan pembinaan terhadap UMKM asalkan terdaftar dan terekam, khususnya mereka yang sudah memiliki izin. Persoalannya kata Ridwan bagaimana mereka berkelanjutan mengembangkan usahanya. "Kita amati yang menjadi kendala pelaku UMKM adalah semangat juang. Keberlanjutan usahanya harus dijaga, selain itu mereka yang usahanya baru harus didukung oleh mereka yang usahanya sudah maju dan sebaliknya. Tidak hanya terdaftar tetapi mengembangkan usahanya sehingga membuka ruang kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.
Ridwan meminta pelaku usaha UMKM membangun kerja sama, sehingga tetap bersinergi dan saling mendukung. Dia juga berpesan kepada pelaku UMKM ketika memperoleh kredit agar dimaksimalkan untuk usahanya.
"Selama kita bekerja bersama Insya Allah bisa. Perbankan luar biasa dalam membantu pemerintah memberikan modal usaha kepada UMKM melalui perkreditan. Kredit dari perbankan jangan untuk hal komsumtif," ujarnya.
(mdk/idr)