Intip Pengembangan Bandara Kualanamu Berpotensi Saingi Changi dan Kuala Lumpur
Kerja sama ini akan mendorong Bandara Kualanamu sebagai salah satu pusat distribusi rantai pasok global di kawasan Asia
PT Angkasa Pura II telah bekerjasama dengan investor global, GMR Airports Consortium dalam pengembangan Bandara Kualanamu, Medan. Dengan rencana pengembangan ini, Bandara dengan kode KNO ini digadang-gadang bakal menyaingi Bandara Changi Singapura dan Bandara Internasional Kuala Lumpur sebagai hub regional.
GMR Airport sendiri merupakan perusahaan operator beberapa bandara yang dimiliki sebagian sahamnya oleh perusahaan operator jaringan bandara terkemuka asal Prancis yaitu Aeroports De Paris (ADP).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Di mana Bandara Panua Pohuwato terletak? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Di mana Taman Balai Kota Bandung terletak? Taman Balai Kota Bandung sendiri sering dianggap sebagai taman tertua di Kota Bandung. Bahkan, kehadirannya sudah lebih dulu ada sebelum Bandung menjadi gemeente alias Kotapraja.
-
Di mana letak Taman Kusuma Bangsa? Terkait posisi, taman ini berada persis di seberang Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN). Jadi, nantinya masyarakat bisa melihat keberadaan gedung IKN dari Taman Kusuma Bangsa.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Kapan Taman Kusuma Bangsa diresmikan? Sebelumnya, Taman Kusuma Bangsa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (12/8) lalu.
Kerja sama ini akan membentuk perusahaan patungan bernama Angkasa Pura Aviasi, yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Angkasa Pura II. Angkasa Pura Aviasi akan mengoperasikan Kualanamu di bawah kemitraan strategis 25 tahun dengan skema BOT (build-operate-transfer), dimana pada akhir kerjasama seluruh aset akan diserahterimakan kembali kepada Angkasa Pura II.
Pengamat Penerbangan Nasional, Suharto Abdul Majid mengatakan, kerja sama ini akan mendorong Bandara Kualanamu sebagai salah satu pusat distribusi rantai pasok global di kawasan Asia. Pasalnya, selama ini hub di kawasan Asia Selatan menuju Asia Utara hanya tergantung pada Changi Airport di Singapura dan Kuala Lumpur International Airport (KLIA) di Malaysia.
"Ini menjadi hub yang strategis dan bisa menghubungkan penerbangan internasional. Melalui kerja sama dengan partner yang memiliki reputasi dan pengalaman pengelolaan bandara secara internasional serta jaringan bandara yang dikelola oleh GMR dan ADP maka bandara Kualanamu bisa dilirik maskapai lain artinya bisa menjadi hub strategis dan menyaingi Changi," kata dia dikutip di Jakarta, Selasa (7/12).
Menurutnya, perusahaan patungan tersebut akan meningkatkan daya saing Bandara Kualanamu. Sebab dengan kemitraan strategis ini maka Bandara Kualanamu akan mendapatkan best practise knowledge dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan, juga fasilitas yang lebih baik, pilihan rute yang banyak dan pengelolaan yang lebih baik.
Perluas Bandara
Sekadar informasi, perusahaan baru itu berencana memperluas Bandara Kualanamu dan meningkatkan lalu lintas tahunan dari 10 juta penumpang menjadi 54 juta. Angka ini setara dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Kalau sudah menjadi bandara yang kuat di pasar domestik saya optimistis daya saing secara global akan ikut dengan sendirinya," ujarnya.
Suharto menambahkan, kemitraan ini juga akan menyasar penumpang yang bepergian antara Asia Selatan, Asia Utara, dan Australia. Selama ini, lalu lintas udara di kawasan tersebut masih sangat tergantung pada Bandara Changi dan Bandara Internasional Kuala Lumpur, sehingga kemitraan ini akan mendorong Bandara Kualanamu menjadi basis untuk mengurangi dominasi kedua bandara tersebut.
"Saya optimis dengan kerja sama ini maka dalam 5 tahun bandara Kualanamu akan bisa menyaingi bandara Changi," tutupnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)