Intip strategi BTN turunkan rasio kredit bermasalah
Direktur Collection & Asset Management Bank BTN, Nixon Napitupulu mengatakan, penurunan NPL terjadi di segmen kredit KPR subsidi dan Komersial. Sayangnya, di segmen KPR non subsidi NPL masih cukup tinggi
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah atau NPL (Non Performing Loan) sebesar 56 basis point (bps) di triwulan 1/2018. Kredit bermasalah perusahaan turun dari 3,34 persen di triwulan 1/2017 menjadi 2,78 persen pada triwulan 1/2018.
Tak hanya itu, NPL nett Bank BTN juga turun 57 bps secara tahunan (yoy/year on year) dari 2,35 persen pada Maret 2017 menjadi 1,78 persen di Maret 2018.
-
Mengapa BNI dan Bank Lampung berkolaborasi untuk menerbitkan Kartu Kredit Indonesia? Langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
Direktur Collection & Asset Management Bank BTN, Nixon Napitupulu mengatakan, penurunan NPL terjadi di segmen kredit KPR subsidi dan Komersial. Sayangnya, di segmen KPR non subsidi NPL masih cukup tinggi
"Penurunannya cukup tinggi 0,6 persen dari Maret 2017 ke Maret 2018. Memang problemnya yang paling bertahan NPL-nya KPR non subsidi. Ini yang kita coba kejar terus," ungkapnya di Menara BTN, Jakarta, Kamis (19/4).
Untuk menekan NPL tersebut, Nixon menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya dengan lebih selektif dalam memberikan kredit rumah non subsidi.
"Kita juga lihat yang paling banyak NPL dari KPR non subsidi, terutama adalah wiraswasta sehingga pemberian untuk sektor wiraswasta untuk KPR non subsidi akan kita seleksi jauh lebih baik dari tahun sebelumnya," ungkapnya.
Strategi berikut adalah dengan menambah jangka waktu pelunasan kredit kepada nasabah yang dianggap masih mampu melunasi pinjaman.
"Yang kita lakukan adalah men-distract beberapa nasabah KPR non subsidi yang masih memiliki income dan pekerjaan, kemudian juga kita tarik jangka waktunya yang kita tambah. Kita tarik ke belakang," jelas Nixon.
Dia pun berharap dengan diluncurkannya portal yang menawarkan rumah-rumah sitaan dari kredit macet nasabah perseroan yakni www.rumahmurahbtn.com, NPL dapat lebih diturunkan lagi.
"Kita launching portal rumah murah (www.rumahmurahbtn.com). Langsung akses 8.000 sejam. Mudah-mudah penjualan naik dari sana," tandasnya.
(mdk/idr)