Investasi Tinggi Tapi Serapan Tenaga Kerja Masih Rendah, Ini Strategi Anies Baswedan
Penyerapan tenaga kerja di Indonesia yang masih rendah menjadi perhatian Anies Baswedan.
Penyerapan tenaga kerja di Indonesia yang masih rendah menjadi perhatian Anies Baswedan.
- Strategi Menteri Bahlil Kejar Target Investasi Rp1.650 Triliun di Tahun 2024
- Capres Anies: Investasi Kita Didorong Tinggi, Tapi Tidak Menyerap Tenaga Kerja
- Industri Makanan dan Minuman Tarik Investasi Rp19,6 Triliun, Serap 5,7 Juta Tenaga Kerja
- Pengusaha Swasta Investasi Rp20 Triliun Bangun Sektor Hiburan di IKN Nusantara
Investasi Tinggi Tapi Serapan Tenaga Kerja Masih Rendah, Ini Strategi Anies Baswedan
Calon Presiden Anies Baswedan mengatakan, ada banyak kebijakan pemerintah di beberapa sektor yang harus diubah. Di antaranya adalah lonjakan investasi yang tidak berdampak signifikan pada serapan tenaga kerja hingga harga pangan yang tinggi.
"Investasi yang masuk dan kegiatan investasi itu tinggi, tetapi sektor yang mendapatkan investasi ini adalah sektor yang tidak banyak menyerap lapangan kerja," kata Anies usai bertemu dengan ribuan relawan di Grand Ballroom Sudirman, Kota Bandung, Rabu (29/11).
"Ketika investasi kita melonjak dari Rp 400 triliun di tahun 2013 sekarang menjadi Rp 1.200 triliun di 2022, angka itu lonjakannya tinggi, tapi penurunan pengangguran itu rendah karena banyak sektor yang terima investasi tidak menyerap tenaga kerja," jelas dia.
Maka dari itu, jika dirinya terpilih menjadi presiden, kebijakan di sektor itulah yang menjadi salah satu target untuk diubah. Di mana dia menargetkan tidak hanya hilirisasi, namun juga reindustrialisasi.
"Jadi ke depan kami akan mendorong mempebanyak investasi di sektor yang menyerap tenaga kerja, di sektor manufaktur, pertanian. itu bisa menyerap tenaga kerja yang amat banyak," terang dia.
Merdeka.com
Sebelumnya, Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, mengatakan investasi di Indonesia didorong untuk bertumbuh dengan tinggi. Namun, implementasinya investasi tidak dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja.
"Investasi kira didorong tinggi tapi tidak menyerap tenaga kerja kita mau ubah jadi perubahan-perubahan seperti itu karena kalau presiden dan wakil presiden sudah ada periodenya tapi kebijakannya yang akan diubah," kata Anies di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023).
Merdeka.com
Anies menyampaikan investasi yang dilakukan pemerintah selama ini tidak menyasar sektor yang menyerap tenaga kerja. Oleh sebab itu, dia ingin mengganti kebijakan semacam itu jika terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024.
"Nah kebijakan-kebijakan itulah yang akan diubah terkait dengan tata niaga, pangan, terkait dengan investasi yang di sektor-sektor menyerap tenaga kerja," ujar Anies.
Anies menyatakan, gagasan perubahan atas kebijakan pemerintahan saat ini tidak hanya di sektor investasi saja. Anies berujar, masih banyak kebijakan di sektor lainnya yang juga mesti diubah.