Pemenang Pilpres jadi Penentu Banjirnya Investasi Asing Masuk ke Indonesia
Harus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Harus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Pemenang Pilpres jadi Penentu Banjirnya Investasi Asing Masuk ke Indonesia
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) Bank Indonesia (BI) Erwindo Kolopaking menyebut perlambatan investasi asing yang masuk ke Indonesia akan melambat menjelang pemilu berlangsung.
"Biasanya itu berpengaruh, agak melambat jelang pemilu karena biasanya itu menjelang akhir-akhir pemerintahan," kata Erwindo di Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (11/11).
Namun di tahun politik kali ini yang terjadi malah sebaliknya.
Dia melihat ekspansi dari investor justru cukup besar. Hal ini terjadi karena pola investasi yang sekarang terlihat berbeda. Nilai investasi pada program pemerintah di tahun 20233 relatif tinggi.
"Nilai investasi di pemerintah PSN (proyek strategis nasional) ini relatif tinggi, 72 persen," kata Erwindo.
Dia bilang, proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga memberikan andil. Tercermin dari pembangunan infrastruktur dasar yang mulai dibangun pada 2020, sudah mencapai 60 persen. Sehingga berdampak pada tingkat kepercayaan investor.
Meski demikian perlambatan investasi menjelang pemilihan presiden (pilpres) merupakan sesuatu yang wajar. Investor memang cenderung menahan diri menanamkan modalnya sampai mendapatkan kepastian pemimpin yang akan melanjutkan pemerintahan."Karena ini ada pilpres dan ada menteri yang berbeda jadi ini mereka (investor) cenderung menahan. Mungkin pola konsumi dan investasi ini akan melambat dibandingkan tahun 2021 dan 2022," kata Erwindo.
Namun setelah pemilu selesai, investor baru akan menentukan pilihan.
Salah satu indikator penentunya, terkait kebijakan dan program kerja pemerintahan yang baru. Jika cocok dan sejalan dengan kepentingan bisnis yang dimiliki, maka mereka akan kembali mengucurkan dananya lewat investasi.