Otorita IKN Ibaratkan Nasib Ibu Kota Baru Seperti Mal Blok M Setelah Ada MRT
Soal pemilihan presiden, para investor menganggap hal tersebut merupakan sebuah fase normal bagi negara demokrasi.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap berjalan, meski ada tahapan pemilihan presiden 2024.
Otorita IKN Ibaratkan Nasib Ibu Kota Baru Seperti Mal Blok M Setelah Ada MRT
Otorita IKN Ibaratkan Nasib Ibu Kota Baru Seperti Mal Blok M Setelah Ada MRT
Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono memastikan kelangsungan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap berjalan, meski ada tahapan pemilihan presiden 2024.
Menurut Agung, dalam sudut pandang bisnis, mega proyek IKN merupakan prospek bagus untuk masa depan. Soal pemilihan presiden, para investor menganggap hal tersebut merupakan sebuah fase normal bagi negara demokrasi.
"Uang itu tidak punya majikan. Uang akan mengikuti di mana ada potensi. Mereka (investor) punya pandangan bahwa ini prospek yang bagus. Jadi Pilpres itu satu hal yang normal," kata Agung saat mengisi workshop yang diadakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Jumat (8/12).
Menurut Agung, nasib IKN saat ini sama halnya ketika pembangunan Plaza Blok M.Dia menerangkan, sebelum pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT), pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta Selatan itu berdarah-darah.
Infrastruktur tidak memadai, arus lalu lintas yang terlampau padat, menjadi kekhawatiran Investor saat itu dalam masa depan operasional Plaza Blok M.
Namun, ketika MRT telah beroperasi, perlahan namun pasti, Plaza Blok M justru mengalami rebound. Jumlah pengunjung terus meningkat dan berdampak terhadap geliat ekonomi yang cukup agresif.
Agung pun cukup optimis terhadap masa depan pembangunan IKN jika melihat perusahaan yang saat ini menjadi investor pelopor. Salah satunya adalah Pakuwon Group. Perusahaan milik Alexander Tedja itu telah membangun Kota Kasablanka, dan mengakuisisi Gandaria City, dan jaringan bisnis lainnya.
Melihat catatan bisnis yang diambil Pakuwon, Agung optimis intuisi bisnis di IKN sangat menjanjikan. Meski dia tidak menampik setiap pembangunan akan selalu ada kebisingan pro dan kontra."Mereka akan investasi tidak hanya cuma cuan tapi mereka percaya negara ini. Jadi enggak masalah lah sama narasi-narasi yang ada," kata dia.
Diketahui, calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan mengkritik proyek pemindahan ibu kota negara atau IKN. Anies menilai, IKN tidak akan menghasilkan pemerataan, justru membuat ketimpangan.
Hal itu dikatakan Anies saat uji publik bertajuk dialog terbuka di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (22/11)
merdeka.com
"Ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan, maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru. Mengapa? Karena itu akan menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah-daerah yang ada di sekitarnya," ujar Anies.
Anies menilai langkah pemerintah membangun IKN tidak tepat. Tujuannya tidak sesuai dengan apa yang pemerintah wacanakan dengan memindahkan ibu kota.Karena menurut Anies, membangun satu kota di tengah hutan itu sesungguhnya menimbulkan ketimpangan baru. Sehingga dikatakan Anies, tujuan dengan langkah dikerjakan itu tidak berkorelasi.