ISEI nilai produk Indonesia masih kalah bersaing
Ini disebabkan oleh tingginya biaya produksi.
Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menilai produk indonesia masih kalah bersaing. Ini disebabkan oleh tingginya biaya produksi.
"Produk kita ini dalam jumlah besar tidak mampu, harga terlalu mahal karena beban logistik dan energi besar, jadi cost tinggi," ujar Ketua Focus Group Usaha Mikro Kecil dan Menengah ISEI Pusat Ina Primiana, Jakarta, Kamis (28/1).
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM untuk merambah pasar ekspor? Dalam kesempatan itu Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor mendukung kepada Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk merambah pasar ekspor supaya produk mereka dikenal dunia, dengan memberikan berbagai kemudahan. "Salah satunya akses permodalan, pelatihan pemasaran, sampai fasilitasi UMKM Sidoarjo go to export.
-
Di mana produk lokal dan UMKM mendapatkan peningkatan pesanan ekspor? Tercatat, ada peningkatan pesanan ekspor yang mencapai lebih dari 4 kali lipat pada puncak kampanye 11.11 Big Sale. Dengan sejumlah pencapaian dan tren menarik di sepanjang kampanye, baik dalam pengaplikasian strategi bisnis para pelaku usaha lokal di Shopee maupun perilaku belanja online pengguna setia menjadi dasar dan landasan bagi Shopee untuk terus berinovasi.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana cara Kepala LKPP mendorong UMKK untuk berkontribusi dalam ekonomi Indonesia? Salah satunya dengan memasukan produknya di Katalog Elektronik. Sebagai marketplace terbesar yag dimiliki pemerintah, dengan memasukan produk dalam Katalog Elektronik, maka produk UMKK tersebut akan dilihat oleh 83 Kementerian/Lembaga dan lebih dari 500 Pemerintah Daerah.
Akibatnya, lanjut Ina, investor asing enggan masuk ke Indonesia.
"Jadi perusahaan asing masuk lihat kita mahal."
Oleh karena itu, kata Ina, pemerintah harus menciptakan iklim usaha kondusif, baik di pusat maupun di daerah. Selain itu, saat ini masih banyak UMKM yang masih harus bergelut memecahkan masalah sumberdaya manusia, pasar, akses permodalan, inovasi, kualitas dan pertimbangan lainnya yang menjadi faktor penting guna masuk ke pasar luar.
"Itulah sebagian kecil pekerjaan rumah yang harus dibereskan untuk mendorong kemajuan UMKM," katanya.
"Di atas itu semua, stabilitas politik dan deregulasi penghambat UMKM diperlukan untuk memaksimalkan peluang yang dimiliki para wirausahawan. Kepercayaan diri wirausahawan akan semakin besar jika kedua hal ini terwujud."
Baca juga:
Kadin sesalkan untung produk Indonesia banyak 'dicuri' negara lain
Airnav kucurkan Rp 734 juta buat 17 UKM di Tangerang
Kisah Kusrin, dibui gara-gara tv hingga dipanggil Jokowi
Masyarakat Eropa lirik produk limbah kayu Indonesia
Genjot kreativitas UKM, pemerintah gelar pameran saban bulan
Kementerian LHK: Nilai ekonomi produksi jamu capai Rp 6 M
Langkah Telkomsel kembangkan bisnis UKM