Utang Turun, Peringkat Semen Indonesia Naik Menjadi idAAA Stabil
Kenaikan peringkat tersebut mencerminkan perbaikan kebijakan keuangan hingga kemampuan produksi yang memadai.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menjadi idAAA Stabil dari sebelumnya idAA+ Positif. Kenaikan peringkat tersebut mencerminkan perbaikan kebijakan keuangan hingga kemampuan produksi yang memadai.
Sejalan dengan kenaikan peringkat Perusahaan, Pefindo juga menaikkan peringkat Obligasi Berkelanjutan II, serta Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri B Tahun 2019, dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2022 yang diterbitkan oleh Perusahaan, menjadi idAAA dari sebelumnya idAA+.
SIG dinilai memiliki kemampuan yang kuat dan unggul (superior) untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia.
Perjalanan peringkat SIG oleh Pefindo dimulai pada 2017 dengan peringkat idAA+ Stabil. Namun, mengalami penurunan pada 2019 pasca akuisisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (PT Holcim Indonesia Tbk) menjadi idAA+ Negatif, dan kembali turun menjadi idAA Stabil pada tahun yang sama.
"Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan nilai interest bearing debt yang signifikan menjadi Rp33,6 Triliun per Juni 2019," kata Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni di Jakarta, Senin (26/8).
Saat ini, SIG berkomitmen untuk menurunkan pinjamannya melalui pengelolaan pinjaman yang optimal dan optimalisasi arus kas. Kebijakan ini membuat peringkat SIG kembali naik menjadi idAA+ Stabil pada 2021, kemudian pada 2023 kembali naik menjadi idAA+ Positif.
Pada 2024, untuk pertama kalinya SIG mencapai peringkat tertinggi dari Pefindo yaitu idAAA Stabil dengan nilai interest bearing debt telah turun signifikan per Juni 2024 menjadi Rp13,6 triliun. Vita mengatakan, kenaikan peringkat SIG ini merefleksikan kondisi keuangan yang sehat dan posisi Perusahaan yang kuat sebagai market leader industri bahan bangunan di Indonesia.
Laporan Keuangan 2024
Di sepanjang semester pertama tahun 2024, SIG mampu menjaga ketahanan keuangan dengan mencatatkan arus kas dari operasi yang positif. Sehingga, mampu terus menurunkan saldo hutang dan mempertahankan rasio solvabilitas yang sehat.
Pada semester I, SIG telah melunasi Obligasi Berkelanjutan I Tahap II tahun 2019, senilai Rp3,36 triliun. Pelunasan obligasi tersebut berujung pada penurunan liabilitas berdampak bunga SIG dan penurunan beban keuangan sehingga mendukung capaian profitabilitas yang positif.
"SIG berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan kinerja yang positif sehingga dapat memenuhi komitmen keuangan jangka panjang, sekaligus memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar Vita.