Jelang Lebaran, Garuda klaim penerbangan tepat waktu 89,85 persen
Bahkan, penerbangan tepat waktu di Bandara Soekarno-Hatta rata-rata 88,29 persen.
Garuda Indonesia mencatatkan rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau On Time Performance (OTP) di Bandara Soekarno-Hatta 88,29 persen seminggu jelang Lebaran (27 Juni - 3 Juli 2016). Di keseluruhan bandara, OTP maskapai penerbangan pelat merah itu mencapai 89,85 persen.
Sekedar informasi, sebuah penerbangan dianggap tepat waktu bila berangkat antara nol hingga 15 menit dari jadwal.
-
Kapan Garuda Indonesia dijadwalkan untuk mengangkut jemaah haji kloter 15 Makassar? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam.
-
Kenapa Garuda Indonesia sering telat dalam mengangkut jemaah haji? Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Dimana pesawat Garuda Indonesia 'Woyla' dibajak? Kala itu, maskapai Garuda Indonesia seri DC-9 'Woyla' melakukan penerbangan domestik dari Jakarta menuju Medan. Para pelaku pembajakan pesawat ini diduga kuat berasal dari kelompok komando Jihad yang berjumlah 5 orang.
-
Bagaimana Garuda Indonesia mengatasi masalah keterlambatan penerbangan jemaah haji? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.Terbaru kelompok terbang (kloter) 15 Embarkasi Makassar yang mengalami delay atau keterlambatan hingga tujuh jam. Komisi sudah memanggil pihak Garuda Indonesia, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP). Apalagi, sejak insiden kerusakan mesin pesawat Garuda yang ditumpangi Kloter 5 Embarkasi Makassar."Kami minta agar diberikan perhatian khusus, karena haji ini adalah misi yang sangat vital dan penting. Sehingga seluruh transportasi, baik udara maupun darat harus dipastikan keamanannya. Itu sudah kami sampaikan," tuturnya.
-
Mengapa Garuda Indonesia memberikan diskon tiket pesawat? “Melalui penyelenggaraan berbagai program promosional yang kami laksanakan, kami ingin memberikan lebih banyak pilihan penerbangan yang dapat diakses oleh para pengguna jasa dengan harga yang lebih berkompetitif," kata Irfan dalam keterangannya, Minggu (28/7).
-
Apa yang didapat Muhammad John Garuda Putra dari Garuda Indonesia karena lahir di pesawat? Lahir di pesawat ternyata membawa keberuntungan bagi Muhammad John Garuda Putra. Berkat kejadian unik tersebut, John bisa menikmati penerbangan gratis seumur hidup ke mana pun dia pergi.
VP Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar mengatakan, rata-rata tingkat OTP berasal dari keseluruhan penerbangan yang beroperasi setiap hari di Bandara Soekarno-Hatta.
"Selama periode peak season ini, setiap harinya total rata-rata penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 189 penerbangan. Perlu kami jelaskan bahwa OTP dan Delay bukan dihitung dari jumlah absolut penerbangan namun dari persentase dari sejumlah penerbangan yang tepat waktu (atau delay) dari seluruh jumlah penerbangan dari suatu maskapai" jelas Benny dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (5/7).
Benny mengatakan, Garuda Indonesia sangat memperhatikan OTP penerbangan setiap hari. Terakhir, OTP untuk Bandara Soekarno-Hatta tercatat sebesar 92.98 persen pada Senin (4/7) hingga pukul 16.00. Sementara keseluruhan bandara sebesar 95.37 persen.
Sejumlah penerbangan mengalami keterlambatan di beberapa bandara besar di Indonesia. Penyebabnya, antara lain, kepadatan lalu lintas penerbangan dan lonjakan pemudik.
Kemarin, Data Angkasa Pura II mencatat sejumlah maskapai mengalami keterlambatan penerbangan atau delay di Bandara Soekarno-Hatta sejak lima hingga dua hari sebelum Lebaran.
Delay terbanyak dialami Garuda Indonesia sejumlah 82 penerbangan. Disusul Sriwijaya Air (63 penerbangan) dan Lion Air (61 penerbangan).
(mdk/yud)