Jepang Suntik Dana Rp160 Triliun Bangun MRT Balaraja-Cikarang
Pemerintah akan mempercepat penyelesaian pembiayaan untuk proyek pembangunan infrastruktur MRT East-West atau rute Balaraja (Banten) - Cikarang (Jawa Barat). Proyek pengembangan MRT fase 3 ini telah mendapatkan modal dari investor utama Jepang sebesar Rp160 triliun.
Pemerintah akan mempercepat penyelesaian pembiayaan untuk proyek pembangunan infrastruktur MRT East-West atau rute Balaraja (Banten) - Cikarang (Jawa Barat). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, proyek pengembangan MRT fase 3 ini telah mendapatkan modal dari investor utama Jepang sebesar Rp160 triliun.
"Arahan Bapak Presiden bahwa proyek ini bisa diselesaikan atau financial closing di 2024 sehingga tentu program ini perlu kita tindaklanjuti," kata Airlangga dalam keterangannya, dikutip Senin (23/1).
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana cara Jepang mengelola keuangan di Indonesia? Gedung Departement of Finance dijadikan tempat untuk melakukan aktivitas keuangan sehari-hari. Gedung ini juga menjadi tempat pengelolaan keuangan dan pemutusan kebijakan ekonomi oleh Jepang.
-
Apa saja yang dibangun pada MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
-
Kapan MRT mulai dibangun? Tahukah Anda jika MRT sebenarnya sudah dirintis sejak era Orde Baru, yakni tahun 1985.
-
Bagaimana Jakarta mendorong investor untuk menanamkan modal di proyek-proyek potensial? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
Airlangga menjelaskan, pembangunan MRT rute Balaraja-Cikarang ini akan dilakukan dalam 2 fase. Fase 1 pembangunan akan meliputi area DKI Jakarta.
Pada fase 1 akan terbagi lagi menjadi 2 stage. Stage 1 sepanjang 24,527 kilometer (km) dengan jalur Tomang, Dukuh Atas, Senen, Perintis hingga Medan Satria. Stage 2 sepanjang 9,237 km melalui Tomang dan Kembangan.
"Fase 1 MRT EAST – West diharapkan dapat beroperasi di tahun 2031 dengan target kontruksi paling lambat di tahun 2024," kata Airlangga.
Sementara itu untuk fase 2 akan terbagi menjadi East-West Banten sepanjang 29.900 km dengan rute Kembangan, Kelapa Dua, hingga Balaraja. Kemudian jalur ke arah Jawa Barat sepanjang 20,438 km dengan rute Medan Satria dan Cikarang.
"Fase 2 sendiri diharapkan akan beroperasi di tahun 2033," kata dia.
Sebagai informasi, DKI Jakarta memiliki 27 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan estimasi nilai investasi sebesar Rp313 triliun. Saat ini dari 27 Proyek tersebut terdapat 3 PSN yang telah beroperasi, 4 PSN berstatus beroperasi sebagian, 6 PSN dalam masa konstruksi. Sedangkan14 PSN telah masuk ke dalam tahap penyiapan dan transaksi
Airlangga menambahkan pembangunan MRT East-West tersebut sejalan dengan upaya Pemerintah dalam mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi BBM. Termasuk sebagai upaya mengurangi kemacetan yang menjadi masalah utama Jabodetabek.
Pemerintah berencana akan menyediakan 3 depo operasional di MRT East-West dengan estimasi penumpang mencapai 1,2 juta perhari. MRT East-West tersebut juga akan mencakup 49 kawasan Transit Oriented Development (TOD) sehingga memberikan solusi atas transportasi publik secara masif.
Baca juga:
19,7 Juta Penumpang Gunakan Layanan MRT Sepanjang 2022
Antrean Mengular Warga Naik MRT Usai Rayakan Malam Tahun Baru 2023
Catat, Jadwal Lengkap Operasional MRT, LRT dan TransJakarta Saat Malam Tahun Baru
Heru Nugroho Resmi Ditunjuk Jadi Dirut PT MITJ
Transjakarta Beroperasi 24 Jam Saat Malam Tahun Baru, MRT Sampai Pukul 02.00
Ada Proyek Pintu Masuk Stasiun MRT, Cek Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar Monas