Jeritan pengusaha perjalanan wisata saat nilai Rupiah merana
Pengusaha banyak mengeluhkan menurunnya daya beli belakangan ini.
Lambatnya pertumbuhan ekonomi dan pelemahan Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat langsung dirasakan banyak pelaku industri. Tidak hanya pengusaha tambang atau pertanian, sektor pariwisata juga terkena imbasnya.
Pengusaha di bidang perjalanan wisata atau travel tersebut banyak mengeluhkan menurunnya daya beli belakangan ini. Perusahaan pariwisata harus putar otak memberikan dan menawarkan paket wisatanya di tengah himpitan masalah ekonomi saat ini.
General Manager PT Multi Alam Bahari Internasional, Ivan Soetikno menuturkan, usai hari raya Idul Fitri penurunan daya beli sudah terlihat. Dia tidak menampik ada faktor menguatnya Dolar di balik penuruan tersebut.
Apalagi perusahaannya bergerak pada wisata kapal pesiar. Tentunya transaksi banyak menggunakan Dolar.
Perusahaan travel lainnya, Tur EZ, juga alami penurunan konsumen seiring pelemahan ekonomi. Sales Support Tur EZ, Julianto menyatakan, banyak paket wisata yang terpaksa dipangkas jumlah kuotanya.
Berikut keluhan-keluhan pengusaha bidang pariwisata dalam menghadapi pelemahan ekonomi saat ini.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Pemerintah diminta berikan solusi pelemahan Rupiah
General Manager PT Multi Alam Bahari Internasional, Ivan Soetikno mengaku, pihaknya butuh kejelasan dan ketegasan pemerintah mengenai kondisi ekonomi. Naiknya harga dolar membuat perusahaannya putar otak atasi masalah ini.
Menurut dia, jenis usaha seperti miliknya dengan transaksi menggunakan mata uang asing, tidak sedikit masalah timbul akibat pelemahan Rupiah. Sebab, labilnya nilai tukar membuat harga berbeda-beda tiap waktunya.
"Yang penting nilai tukarnya stabil aja. bukan orang yang nggak mau bayar, misalnya pagi ini nilai tukar sekian, nanti pas dia bayar sudah naik lagi. Jadi itu yang menghambat," ujar Ivan kepada di Jakarta, Sabtu (29/8).
Pendapatan pengusaha wisata turun
Sebagai perusahaan yang mengurus wisata kapal pesiar, PT Multi Alam Bahari Internasional kerap terganggu dengan masalah naiknya nilai tukar Dolar. Apalagi untuk sekali perjalanan, konsumennya dipastikan keluar negeri.
Akibat pelemahan ekonomi dan Rupiah terhadap dolar, perusahaan tersebut memprediksi penurunan pendapatan pada kuartal III dan IV hingga 20 persen.
"Pelemahan ini kan bulan ini, hingga Desember 2015, ada keterlambatan (pendapatan) sekitar 20 persen," ungkap General Manager PT Multi Alam Bahari Internasional, Ivan Soetikno di Jakarta, Sabtu (29/8).
Biaya operasional naik
Sales Support Tur EZ, Julianto mengaku pihaknya harus putar otak atasi pelemahan ekonomi. Salah satunya yang dilakukan dengan memangkas kuota peserta tur.
"Misalkan untuk produk andalan kita, Korea (Korea Selatan) Super Deal. biasanya sebulan bisa 30 grup, sekarang 25 grup. Ya, kurang 50an pesertalah," kata Julianto di Jakarta, Sabtu (29/8).
Beruntung anak usaha Panorama Tur dan Travel ini kerap menjajal ide segarnya. Belakangan Tur EZ membuat paket wisata Muslim di Eropa Barat. Paket tersebut bahkan ludes terjual dalam dua pekan.
Sulit buat kepastian harga
Sales Support Tur EZ, Julianto berharap pemerintah segera melakukan stabilitas harga Dolar terhadap Rupiah. Pihaknya mengakui bahwa masalah itu membuatnya sulit membuat rata-rata harga paket.
"Kebijakan kita mau sih untuk pemerintah menyamaratakan harga Dolar atau menurunkan. Makin naik, rata-ratanya tidak tahu. Kita susah memberikan harga fix (tetap)," ungkap Julianto.
Sebenarnya untuk nilai tukar sekitar Rp 14.000 per USD masih bisa dalam kendali perusahaannya lantaran memiliki harga ambang batas. Pihaknya khawatir bahwa kenaikan ini bakal terjadi terus menerus.
"Kalau nilai tukar di luar prediksi kita ya kita harus refresh lagi (harga paketnya). Kesulitan kita di situnya," terangnya.