Jika harga BBM diturunkan, Pertamina minta setoran dividen berkurang
Pertamina sejauh ini masih menanggung rugi sekitar Rp 15 triliun akibat menjual Premium.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan, Kamis (1/10) berharap, harga bahan bakar jenis Premium dapat diturunkan. Merespon harapan Presiden Jokowi, PT Pertamina Persero mengaku sedang melakukan kalkulasi untuk melihat kemungkinan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi bisa diturunkan.
Padahal, Pertamina mengaku masih menanggung rugi sekitar Rp 15 triliun karena menjual BBM jenis Premium di bawah harga keekonomian. Tidak adanya anggaran pemerintah untuk menutupi defisit di Pertamina apabila menurunkan harga BBM subsidi, ada dua hal yang bisa dilakukan yakni Penyertaan Modal Negara(PMN) atau penurunan dividen.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, mengaku lebih memilih opsi dividen dikurangi. "Ya itu (penjualan Premium) memang tugas Pertamina kan demikian. Sejauh pertamina secara corporate itu masih memiliki laba dan potensi untuk berkembang ya tidak masalah. (Opsi?) Ya penurunan dividen lah yang bagus," ucap Dwi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/10).
Dwi menegaskan, selama ini perusahaan BUMN tersebut sudah melakukan berbagai upaya efisiensi untuk menekan biaya operasional. Efisiensi menjadi salah satu cara untuk menekan kerugian perseroan.
"Selama ini kan kita sudah berusaha betul semaksimal mungkin untuk meningkatkan efisiensi. Dan memang efisiensi ini kan selalu saja room-nya itu selalu ada. Itu yang mau kita lihat nanti," imbuh Dwi.
Namun, Dwi mengatakan, opsi penurunan dividen merupakan keputusan pemegang saham. Di mana salah satunya ialah pemerintah sebagai pemegang saham terbesar.
Sebelumnya, Presiden Jokowi Widodo mengisyaratkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Harga baru nantinya mulai berlaku, Senin (5/10).
Isyarat ini disampaikan Jokowi di sela-sela peluncuran Operasi Pasar Beras, di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (2/10) pagi.
"Ada kemungkinan diturunkan. Dilaporkan nanti kepada saya, pada hari Senin (5/10). Kalau bisa diumumkan, kalau tidak bisa juga diumumkan," kata Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, berdasarkan laporan Menteri ESDM,harga BBM jenis Premium tidak akan berubah hingga Desember mendatang. Mengingat kondisi ekonomi dalam negeri tengah melambat. Namun Jokowi tetap meminta dilakukan peninjauan terhadap biaya-biaya yang ada untuk mengkaji kemungkinan penurunan harga.
"Memang sudah disampaikan bahwa harga tidak akan naik sampai akhir Desember. Tapi kan saya sampaikan apakah ada kemungkinan dilihat lagi biaya yang ada, bisa diefisiensikan," terang Jokowi.