Jika Tak Disubsidi, Tarif KRL Bisa Capai Rp50.000
PT KCI menyiapkan Rp4 triliun untuk membeli 16 rangkaian kereta baru dari PT INKA Persero, untuk memenuhi kebutuhan armada KRL Jabodetabek. Kontrak pembelian akan diteken pada Maret 2023, pasca kesepakatan awal sudah diteken lewat perjanjian kesepakatan (MoU) sejak 2022 lalu.
PT KCI menyiapkan Rp4 triliun untuk membeli 16 rangkaian kereta baru dari PT INKA Persero, untuk memenuhi kebutuhan armada KRL Jabodetabek. Kontrak pembelian akan diteken pada Maret 2023, pasca kesepakatan awal sudah diteken lewat perjanjian kesepakatan (MoU) sejak 2022 lalu.
Selain membeli baru, PT KCI juga akan mengimpor 10 kereta bekas dari Jepang. VP Corporate Secretary KCI Anne Purba mengatakan, kereta baru yang akan dibeli harganya 20 kali lipat lebih mahal dibandingkan impor bekas.
"Memang sangat jauh sekali bedanya, 1:20 (beli kereta baru lebih mahal 20 kali daripada beli kereta impor bekas). Cuma kita sudah siapkan ini semua," ucap Anne di Jakarta, Selasa (28/2).
Pembelian rangkaian kereta baru pun diyakini akan berpengaruh terhadap tarif KRL. Pengamat transportasi sekaligus akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, jika tanpa ada subsidi, tarif KRL dengan rangkaian kereta baru bisa mencapai Rp40.000 hingga Rp50.000.
"Kalau rangkaiannya baru (tarif KRL) itu Rp40.000 sampai Rp50 ribu, kalau enggak disubsidi," ujar Djoko kepada merdeka.com, Selasa (28/2).
Namun, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, maka tarif kereta api jarak jauh, termasuk KRL mendapatkan dana public service obligation (PSO).
Merujuk tentang PSO, Djoko berpandangan bahwa Kementerian Perhubungan, PT KCI akan menghitung nilai PSO yang akan diberikan. Nilai subsidi nantinya akan berpengaruh terhadap tarif KRL.
"Ya nanti dihitung kembali besaran subsidinya mungkin, pasti ada kajian penumpang berapa, kalau tarif kan sebenarnya sudah secara PSO. Kemarin saja yang sudah beli bekas itu saja kisaran Rp10.000 sampai Rp15.000 4ibu kalau tidak disubsidi," sambung Djoko.
Sementara itu, PT KAI Commuter dan INKA sedang bernegosiasi harga, kendati sudah ada spesifikasi yang disepakati keduanya. Untuk alokasi dana, KCI menyiapkan hampir Rp4 triliun untuk membeli kereta baru lokal tersebut.
"Mungkin ini mundur karena pandemi. Ini komitmen kita hampir Rp4 triliun, kita siapkan dananya sekitar segitu," kata Anne.
"Kita sangat dukung produk dalam negeri seperti INKA, untuk peningkatan kapasitas pasti kita akan adakan KRL baru yang dibuat dalam negeri," tegas Anne.
Baca juga:
Erick Tohir Minta Menhub dan Menperin Beri Izin KCI Impor Kereta Bekas Jepang
Izin Impor Kereta Bekas Belum Keluar, Erick Thohir Takut Tarif KRL Mahal
Harga Produk KRL Buatan PT INKA Lebih Mahal dari Impor, Kok Bisa?
Beli 16 Rangkaian Kereta Baru, KCI Siapkan Dana Hampir Rp4 Triliun
Banyak KRL Pensiun, KAI Masih Tunggu Izin Impor 10 Rangkaian Kereta
10 KRL Jabodetabek Bakal Pensiun Tahun Ini