JK: Industri otomotif perlu didorong perbaikan infrastruktur
"Mobil menjadi kebutuhan penting bagi kemajuan bangsa, sama dengan teknologi," ujar JK.
Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap pemerintah bisa meningkatkan pembangunan infrastruktur dalam negeri guna mendorong pertumbuhan industri otomotif di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanah air.
Menurut JK, industri otomotif merupakan salah satu indikator pergerakan ekonomi suatu negara. Salah satunya, tersedianya sarana transportasi sebagai penunjang terpenuhinya kebutuhan masyarakat.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
"Mobil menjadi kebutuhan penting bagi kemajuan bangsa, sama dengan teknologi. Kendaraan untuk transportasi kebutuhan bangsa. Tinggi rendahnya penjualan mobil menggambarkan ekonomi negara bergerak naik atau turun," ujar JK dalam pameran Indonesia Internasional Motor Show 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/4).
Untuk mengetahui tinggi rendahnya penjualan otomotif ditentukan dalam tiga hal yaitu jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi suatu negara dan infrastruktur. Jk menegaskan, panjang jalan di Indonesia sudah mencukupi, namun pembangunan infrastruktur belum memadai.
"Kita memenuhi syarat jumlah penduduk karena kita negara dengan kependudukan ke-4 terbesar di dunia. Tapi pertumbuhan ekonomi kita masih tergolong rendah. Padahal pendapatan yang cukup bisa beli mobil dan membantu pergerakkan ekonomi. Panjang jalan kita itu sudah panjang. Tapi infrastruktur kita masih kurang. Di Thailand saja panjang jalannya pendek tapi penjualan mobil bisa terus meningkat. Maka penjualan mobil ditentukan kemampuan pemerintah membangun infrastruktur. Kalau jalannya tidak panjang maka tidak akan jalan mobil itu," pungkas dia.
(mdk/sau)