JK: Soal subsidi BBM, nantilah dibahas
"Nanti tim transisi memberikan saran-saran, nanti keputusannya. Nantilah."
Wakil presiden terpilih Jusuf Kalla mengisyaratkan, pemerintahan mendatang belum menyiapkan jurus untuk mengatasi masalah pembengkakan anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Padahal, jurus itu diperlukan setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menolak menaikkan harga BBM subsidi di ujung masa pemerintahannya.
"Nantilah kita bahas, sekarang belum dibahas. Kalau pemerintah sekarang ingin ada antrean terus menerus silakan,"ujar Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (28/8).
-
Bagaimana cara pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM? Implementasinya menunggu revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak rampung.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Apa alasan utama Soeharto memberikan subsidi BBM? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
-
Kenapa subsidi BBM dimulai di era Soeharto? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
Dia mengaku tak masalah jika pemerintahan SBY ogah menaikkan harga jual BBM subsidi. Menurutnya, penaikan harga komoditas primer tersebut dapat menyelamatkan keuangan negara.
"Ya tidak apa-apa kalau pemerintah sekarang ragu-ragu yang penting negara selamat, yang penting negara tidak bangkrut bisa bayar gaji," kata dia.
Mantan ketua umum Golkar ini menyadari selama ini uang negara hanya habis untuk menyubsidi sumber energi fosil. Di sisi lain, sektor pertanian menjadi terbengkalai.
"Uang habis di knalpot-knalpot mobil, pertanian tidak bisa di bangun. Nanti tim transisi memberikan saran-saran, nanti keputusannya. Nanti lah,"tegas dia.