Joe Biden Sepakat Naikkan Plafon Utang, AS Tak Jadi Bangkrut?
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan House Republicans akhirnya menyepakati kesepakatan untuk menaikkan pagu utang pemerintah, termasuk perubahan anggaran federal di sejumlah bidang. Namun, analis mengatakan perjanjian itu hanya memiliki efek marginal pada ekonomi AS.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan House Republicans akhirnya menyepakati kesepakatan untuk menaikkan pagu utang pemerintah, termasuk perubahan anggaran federal di sejumlah bidang. Namun, analis mengatakan perjanjian itu hanya memiliki efek marginal pada ekonomi AS.
Kepala ekonom di Moody's Analytics, Mark Zandi mengatakan hal itu didasarkan pada berbagai perkiraan yang menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah hanya akan sedikit dikurangi selama dua tahun kesepakatan, menciptakan efek kecil pada output ekonomi secara keseluruhan yang diukur dengan produk domestik bruto, termasuk sejumlah pekerjaan yang hilang.
-
Kenapa Joe Biden ingin dekat dengan Prabowo? "Kita memiliki tanggung jawab bersama, khususnya di kawasan Pasifik. Jadi, saya sangat, sangat ingin dekat dengan Anda," kata Biden.
-
Apa yang dikatakan Joe Biden kepada Prabowo saat mengucapkan selamat? "Pak presiden terpilih, saya ingin memanggil Anda Pak presiden terpilih," kata Biden kepada Prabowo.
-
Apa yang digunakan Joe Biden untuk berkomunikasi secara rahasia? Kemudian saat rencana Rusia mau menginvasi Ukraina, Presiden Joe Biden punya alat komunikasi yang dipercaya. Ia menggunakan iPhone berlogo khusus berwarna emas bertuliskan ‘Segel Presiden Amerika Serikat’.
-
Bagaimana cara Joe Biden mengucapkan selamat kepada Prabowo? Via Telepon, Joe Biden Beri Selamat ke Prabowo sebagai Pemenang Pilpres
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang ditekankan oleh Jokowi tentang UU Perampasan Aset? Jokowi menekankan pentingnya adanya undang-undang perampasan aset. Hal ini untuk memaksimalkan penyelamatan aset dan pengembalian uang negara. Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberi pengarahan dalam Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/4). "Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama," ucap Jokowi.
Menurutnya, perekonomian AS adalah yang terbesar di dunia, sehingga efek pertumbuhan yang relatif sederhana bisa menjadi kabar baik bagi investor yang khawatir krisis plafon utang dapat menimbulkan hambatan yang lebih besar dan lebih luas.
"Dampaknya akan negatif tapi kecil. Ketika Anda menjaring semuanya, itu adalah angin sakal sederhana untuk ekonomi yang lesu, tapi saya tidak berpikir itu hal yang akan membuat ekonomi jatuh ke dalam resesi," ujar Mark dikutip dari CNN, Kamis (1/6).
Terlepas dari dampak ekonomi makro yang terbatas dari kesepakatan itu, beberapa analis mengatakan itu juga dapat mengantarkan era baru kebijakan fiskal yang lebih ketat karena anggota parlemen kongres menghadapi defisit nasional yang menggelembung selama tahun-tahun pandemi Covid-19.
"Inilah yang ada dalam kesepakatan yang diusulkan dan bagaimana hal itu akan muncul dalam ekonomi yang lebih luas," jelasnya.
Lantas, apa yang ada dalam kesepakatan plafon utang?
Kesepakatan itu akan menangguhkan batas utang pemerintah federal sebesar USD 31,4 triliun hingga Januari 2025. Itu akan menjaga pengeluaran non pertahanan relatif datar pada tahun fiskal 2024 dan kemudian menetapkan batas 1 persen dalam peningkatan pengeluaran untuk tahun fiskal 2025. Tahun fiskal pemerintah AS dimulai dari bulan Oktober sampai September.
Selain membatasi pengeluaran, kesepakatan itu akan melindungi tunjangan perawatan kesehatan veteran, untuk sementara memperluas persyaratan kerja bagi orang dewasa tertentu yang menerima tunjangan bantuan makanan, menarik kembali sejumlah dana bantuan Covid-19, memotong dana untuk Internal Revenue Service, memulai kembali pembayaran pinjaman siswa, mempertahankan langkah-langkah iklim, dan mempercepat pipa gas alam di Virginia Barat.
Di sisi lain, Ekonom di Goldman Sachs mengharapkan kesepakatan untuk mengurangi pengeluaran federal sebanyak 0,2 persen dari produk domestik bruto per tahun selama dua tahun kesepakatan, dibandingkan dengan estimasi dasar mereka.
"Dorongan untuk mendanai Kongres yang disetujui akhir tahun lalu untuk FY 23 begitu besar hampir 10 persen dari tahun ke tahun sehingga pengeluaran diskresioner secara keseluruhan kemungkinan akan sedikit lebih tinggi secara riil tahun depan meskipun ada batasan baru," terang Ekonomi di Goldman Sachs.