Jokowi Desak Persyaratan KUR Dipermudah, Ini Jawaban Bank BRI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendorong relaksasi persyaratan kredit usaha rakyat (KUR) terus dilakukan, untuk mendongkrak kinerja pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tenggelam akibat pandemi Covid-19.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendorong relaksasi persyaratan kredit usaha rakyat (KUR) terus dilakukan, untuk mendongkrak kinerja pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tenggelam akibat pandemi Covid-19.
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Supari mengatakan, selama ini salah satu kendala yang dihadapi calon debitur untuk mengajukan KUR terkait jaminan atau agunan sebagai persyaratan kredit.
-
Kenapa Sukateno menggunakan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI? Sukateno mengungkapkan, Ia mengawali usaha Trimandiri Farm dengan bermodalkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI dan hingga kini usahanya sudah berjalan selama 9 (sembilan) tahun.
-
Bagaimana BRI membantu pelaku usaha UMKM? Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum. "Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Apa yang menjadi alasan BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? “Maka butuh policy seperti rencana pemerintah tersebut, sehingga akan menambah daya jelajah dan konsumsi kredit UMKM di masa yang akan datang. Kami telah lama memperjuangkan hal ini jadi kami menyambut baik rencana tersebut,” ujar Sunarso.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
-
Apa saja bentuk aksi nyata yang dilakukan Bank BRI untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan? Berbagai aksi nyata yang dilakukan oleh BRI diharapkan dapat mendukung terciptanya bisnis yang berkelanjutan dan dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan BRI menjadi role model dalam penerapan Sustainable Banking terdepan di Indonesia,” pungkas Solichin.
"Permudah itu kan yang selama ini kita terjemahkan khususnya terkait dengan agunan," kata Supari di Jakarta, dikutip Jumat (3/9/2021).
Kendati begitu, skema penyaluran KUR tanpa agunan telah disesuaikan sejak Juli lalu. Terhitung sejak 1 Juli 2021, batas atas KUR tanpa agunan dinaikan dari semula Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta.
"Isu tentang agunan, KUR super mikro sampai dengan Rp 10 juta itu tanpa agunan, KUR mikro di atas Rp 10 juta sampai Rp 50 juta tanpa agunan, KUR kecil di atas Rp 50 juta sampai Rp 100 juta tanpa agunan," terang Supari.
"Yang di atas Rp 100 juta sesuai dengan penilaian dan kebijakan bank penyalur masing-masing," dia menambahkan.
Supar menilai, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat saat ini jadi poin terpenting dalam mendongkrak penyaluran KUR. Sebab, masih ada masyarakat yang lebih tertarik untuk melakukan kredit di non-lembaga keuangan dengan pertimbangan pencairan uang lebih cepat.
"Masyarakat lebih senang ke pelepas uang. Oleh karena itu Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) sudah membangun layanan-layanan yang bisa setara dengan layanan pelepas uang atau rentenir," ungkapnya.
Menyikapi kasus tersebut, Supari coba meyakinkan bahwa BRI bersama dengan bank BUMN lain telah memiliki infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) yang kuat untuk memperluas penyaluran KUR ke berbagai daerah.
"BRI punya agen yang hampir 500 ribu, BNI punya agen, Bank Mandiri punya agen, BTN juga punya agen. Belum lagi para RM (relationship manager) yang tersebar," pungkasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pemerintah Diminta Naikkan KUR Pertanian Genjot Ekspor
Mentan: Serapan KUR Pertanian Capai Rp43,6 Triliun
Menteri Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran KUR Telah Capai Rp140 T
OJK Dukung Penuh Pengembangan KUR Pertanian
Realisasi KUR Sektor Pertanian Tembus Rp42,7 Triliun, ini Rinciannya
Per 25 Juni, Penyaluran KUR Tercatat Capai Rp141,14 T untuk 3,87 Juta Penerima