Jokowi janji turunkan harga beras Rp 500 per Kg
BPS mencatat Nilai Tukar Petani naik 1,04 persen. Namun, harga beras ikut naik sebesar 2,27 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelontorkan 300.000 ton beras di pergudangan Sunter Bulog Divre DKI Jakarta dalam operasi pasar. Langkah ini dipercaya dapat menurunkan harga beras mencapai Rp 300 sampai Rp 500 per kilogram (Kg).
Menurut Jokowi, sebenarnya harga beras dalam dua hari terakhir telah mengalami penurunan hingga Rp 200 per Kg. Namun, jumlah itu dirasa belum membuat pemerintah puas.
"Targetnya ada Rp 300 sampai Rp 500 per Kg agar harga bisa turun kembali, meskipun saya lihat dua hari ini sudah ada yang turun 100 ada yang 200 rupiah. Juga mulai turun," kata Jokowi usai peluncuran operasi pasar di Bulog, Sunter, Jakarta Utara, Jumat (2/10).
Jokowi menuturkan, dalam survei Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) naik 1,04 persen, sehingga itu juga turut membantu petani. Sayangnya, harga beras kualitas medium ikut naik sebesar 2,27 persen atau menjadi Rp 8.939 per Kg.
Dari data tersebut, Jokowi berjanji lakukan stabilisasi harga beras dengan melakukan operasi pasar. "Nah, itulah sekarang yang ingin kita lakukan stabilisasi, pada pagi hari ini dengan operasi pasar. Supaya kenaikan itu tidak terus, dan bisa dikendalikan pada harga-harga yang wajar, yang terjangkau," ujarnya.
Selain itu, Jokowi ingin menunjukkan bila stok beras nasional di Tanah Air dalam kondisi aman. Tak hanya di Jakarta, gudang bulog di wilayah lain juga akan dibuka dan diharapkan dapat membeli semua beras dari para petani.
"Ini kita masih melakukan penyerapan lagi dari petani, pedagang yang ada di daerah-daerah yang saat ini masih ada panen, seperti di Karawang, Jateng ada, Jatim ada, ini yang terus kita serap, diserap bulog. Kita harapkan stok bulog masih ada tambahan sedikit lagi," tutup Jokowi.