Jokowi: Penerimaan 2015 capai 85 persen, ini bukan yang main-main
"Penerimaan seperti itu dalam perlambatan ekonomi seperti itu bukan sesuatu yang kecil."
Presiden Joko Widodo memaparkan penerimaan negara mencapai Rp 1.491 trilliun atau 84,7 persen dari target dalam APBN Perubahan 2015. Dia menganggap itu sebagai sebuah prestasi ditengah perlambatan ekonomi.
Saya yakin ini bukan yang main-main, penerimaan seperti itu dalam perlambatan ekonomi seperti itu bukan sesuatu yang kecil," ujarnya saat pembukaan perdagangan saham 2016 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana pengaruh Presiden Jokowi pada Pilkada Jateng? Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli. Selain faktor popularitas calon, faktor Jokowi Effect, melalui tingkat kepuasan kepada presiden dapat berpengaruh," imbuh dia.
-
Apa yang dilakukan Presiden Jokowi saat mengunjungi Pasar Purworejo? Salah satu kunjungan Presiden Jokowi adalah ke Pasar Purworejo. Di sana dia asyik berbincang dengan para pedagang.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Di sisi lain, Jokowi mengungkapkan, penyerapan anggaran belanja negara mencapai 92 persen dari target. Kemudian, terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) sebesar Rp 10,8 triliun.
Dia memerkirakan pertumbuhan ekonomi 2015 mencapai 4,7 persen-4,8 persen. Lebih rendah ketimbang realisasi pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mencapai 5 persen.
"Coba dilihat negara-negara lain, yang turun sampai 1,5 persen-3 persen. Kita hanya 0,03 persen, itu belum sebetulnya," katanya.
Jokowi mengakui tahun lalu penuh tantangan. Diantaranya, perlambatan ekonomi dunia, penaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, dan pelemahan rupiah.
"2015 merupakan tahun yang sangat berat bagi kita semuanya, tahun yang penuh tantangan, terutama sektor keuangan," katanya.
"Kalau tahun kemarin kita semua optimistis sebetulnya kejadiannya akan berbeda. Sebab optimisme itu sulit dimunculkan, semuanya menunggu, semuanya wait and see."
Belajar dari pengalaman itu, Jokowi meminta semua elemen bangsa menjaga optimisme sejak awal tahun. Pemerintah, kata Jokowi, berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan.
"Tahun ini semua harus percaya, optimistis bahwa kita akan lebih baik. Itu harus. kuncinya disitu," katanya.
"Terus-menerus akan kami lakukan perombakan-perombakan melalui paket-paket deregulasi. Terus, tidak akan berhenti."
(mdk/yud)