Jokowi: Saya ingin waktu bongkar muat di Tanjung Priok jadi 2 hari
Saat ini, dwelling time atau waktu bongkar muat di pelabahun Tanjung Priok masih sekitar 3,2 hari.
Presiden Joko Widodo atau biasa disapa Jokowi memerintahkan agar dwelling time atau waktu bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Priok turun jadi 2 hari. Saat ini, dwelling time di pelabahun tersebut masih sekitar 3,2 hari.
"Saya tanya, hari ini berapa hari dwelling timenya, Pelindo bilang 3,2 hari, Pak Menhub bilang 3,7. Ya antara itu. Saya mintanya 2 hari," ujar Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara peresmian pengoperasian Terminal Peti Kemas Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Selasa (13/9).
-
Kenapa Pulau Jawa menjadi pusat ekonomi penting di Indonesia? Pulau Jawa merupakan pusat ekonomi negara Indonesia, menampung sebagian besar aktivitas bisnis, industri, dan perdagangan negara ini. Kota Jakarta terutama menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi utama yang menggerakkan perekonomian nasional.
-
Bagaimana cara pelaku pembunuhan di Tanjung Priok menutupi kejahatannya? Pelaku diduga sakit hati karena orang tua korban menagih utang kepadanya. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta, agar pihak kepolisian segera menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan berencana. Sebab, apa yang dilakukan pelaku sudah sangat terstruktur dan rapih.
-
Apa fungsi utama Stasiun Tanjung Priok di awal pembangunannya? Mengutip buku Informasi Perkereta Apian 2014 oleh Departemen Perhubungan (Dephub), stasiun ini awalnya untuk menunjang perekonomian Batavia abad ke-19.
-
Bagaimana desain atap Stasiun Tanjung Priok? Centraal Station Amsterdam.
-
Siapa yang meminta pelaku pembunuhan di Tanjung Priok dijerat dengan pasal pembunuhan berencana? Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta, agar pihak kepolisian segera menjerat pelaku dengan pasal pembunuhan berencana.
-
Kenapa Stasiun Tanjung Priok generasi pertama dibongkar? Keberadaannya terpaksa digusur oleh pemerintah Hindia Belanda lantaran terjadi peningkatan aktivitas pelabuhan.
Jokowi memerintahkan agar pihak terkait mengoptimalkan kinerjanya untuk mendorong dwelling time menyentuh angka 2 hari. "Jangan berhenti di 3,2 hari, dengan itu kita sudah senang," tegasnya.
Tidak hanya di Tanjung Priok, Presiden menekankan agar sejumlah pelabuhan di daerah lain turut mengefisienkan angka dwelling time. Sebab, dengan menurunnya angka dwelling time bisa memudahkan masyarakat memperoleh barang dan harga barang menurun.
"Tidak hanya Tanjung Priok, saya minta Tanjung Perak, Belawan, Makassar, semua dwelling time diperbaiki. Di Belawan masih 7-8 hari, jangan sampai masih 7-8 hari," ungkap Presiden.
"Mau bersaing kayak apa kalau kita masih 7-8 hari. Di Belawan coba, cara main-main seperti itu sudah tidak bisa lagi," lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi mengatakan akan segera memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk meninjau sejumlah pelabuhan di Tanah Air. Dia khawatir pungutan liar masih terjadi sehingga angka dwelling time belum menurun ke angka dua hari.
"Saya akan perintahkan Kapolri ke Belawan, Tanjung Perak, kalau di sini bisa 3,2 hari, di sana juga harus bisa. Jika cara-cara seperti itu (pungutan liar) masih diteruskan, ditinggal (dari persaingan internasional) betul kita," Presiden menuntaskan.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo hari ini meresmikan pengoperasian Terminal Peti Kemas Kalibaru, Pelabuhan Utama Tanjung Priok.
Presiden tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB didampingi langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Terminal Peti Kemas Kalibaru ini sudah dioperasikan secara komersial pada tanggal 18 Agustus 2016. Terminal ini dioperasikan oleh Joint Venture (JV) Company antara PT IPC Terminal Peti Kemas (IPC TPK) dan Konsorsium Mitsui-PSA-NYK Line, yaitu PT New Priok Container Terminal One (NPTC1). Dengan adanya terminal ini, kapasitas terminal Peti Kemas di Tanjung Priok bertambah 1.5 juta Twenty Foot Equivalent Unit (TEUs) per tahun.
Terminal Peti Kemas Kalibaru memiliki luas lahan kurang lebih 32 Ha dan kapasitas sebesar 1,5 juta TEUs per tahun. Dengan total panjang dermaga 450 meter dan kedalaman -14 meter Low Water Spring (LWS). Terminal ini diproyeksikan dapat melayani kapal Peti Kemas dengan kapasitas 13-15 ribu TEUs dengan bobot di atas 150 ribu deadweight tonnage (DWT).
Terminal Peti Kemas Kalibaru merupakan terminal Peti Kemas pertama dalam pembangunan Fase 1A Terminal New Priok yang terdiri atas tiga terminal Peti Kemas dan dua terminal produk. Terminal ini juga merupakan bagian dari dukungan IPC terhadap program Nawa Cita yang menjadi pedoman pemerintah dalam meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
Untuk memastikan kesiapan operasi, Peti Kemas Kalibaru telah melaksanakan sejumlah uji cona operasi (trial operation) untuk pelayaran internasional dengan mendatangkan beberapa kapal, di antaranya Kapal Uni Perfect bongkar muat 425 box pada tanggal 3 Agustus 2016, kapal MV. Leo Perdana bongkar muat 343 box pada tanggal 2 Juli 2016 dan Kapal MV. Sinar Sumba bongkar muat 783 box pada tanggal 27 Mei 2016. Ketiga uji coba tersebut merupakan lanjutan dari uji coba operasi pelayaran domestik yang dilaksanakan pada 28 Januari 2016 lalu dengan melayani MV Selat Mas bongkar muat 50 box.
Baca juga:
New priok selesai, kapasitas kontainer ditarget jadi 11,5 juta Teus
Pagi ini Jokowi akan resmikan Terminal Peti Kemas Kalibaru
Kunjungi Tanjung Priok, Menhub cek kesiapan NPCT1
Persaingan usaha dinilai jadi sebab kemacetan kapal di Tanjung Priok
21 Paket sabu ditinggalkan pemiliknya di Pelabuhan Priok